Selasa, 12 Mei 2015

Jangan marah bila anak marah

''Goblok Bener Sih, Mama!'' Jangan Panik Bila Anak Anda Marah Begitu

Kata-kata kasar, umpatan jorok, bahkan perilaku kasar kadang dibawa anak sebagai oleh-oleh dari pergaulan- nya di luar. Tak perlu panik bila hal ini menimpa putra-putri Anda. Ada kiatnya, kok, untuk mengatasinya.

Punya anak usia prasekolah, Bapak-Ibu mungkin akan terkaget-kaget. Pasalnya, dari mulut sang buah hati yang sudah lancar berbicara ini, tak jarang terlontar kata-kata yang membikin merah telinga kita. Ambil contoh pengalaman Ny. Baskoro (34) berikut ini.

Suatu kali Dina, putrinya yang berusia 4,5 tahun, tengah mengerjakan PR melipat dan menempel. Seperti biasa, Ny. Baskoro mendampinginya sambil memperhatikan apa yang dikerjakan Dina dan membantunya kala mengalami kesulitan. Tak jarang Ny. Baskoro ikut mengerjakan PR anaknya itu. Nah, pada hari itu, ketika Ny. Baskoro membantu Dina melipat, tiba-tiba si kecil berteriak,

"Goblok bener , sih, Mama ini. Bikinnya gini , lo, Ma!" sambil merampas kertas tersebut dari tangan ibunya. "Saya sempat shock  mendengarnya. Kok, bisa-bisanya dia ngomong begitu? Padahal, selama ini saya dan ayahnya selalu mengajarinya sopan-santun, kalau ngomong juga enggak boleh teriak-teriak. Eh, tiba-tiba, kok, dia omong begitu dan perilakunya juga kasar, main rampas begitu. Dari mana, ya, dia mendapatkan kata-kata kasar seperti itu?" tutur Ny. Baskoro dengan nada bingung.

BELUM TAHU

Sebenarnya, bila kita paham bahwa anak seusia Dina mulai gemar bersosialisasi, maka kita tak akan terkaget-kaget apalagi sampai shock  seperti halnya Ny. Baskoro. Pasalnya, ketika anak mulai gemar bersosialisasi, maka ia pun akan menyerap segala hal dari lingkungannya, termasuk hal-hal buruk semisal omong kasar.

Jadi, sekalipun kita yakin tak pernah mengajarinya berkata-kata maupun berkelakuan buruk, namun bisa saja hal demikian terjadi pada si kecil. Anak usia prasekolah, seperti dikatakan Dra. Rostiana , sedang dalam masa perkembangan senang melakukan imitasi. Selain itu, "taraf berpikirnya masih praoperasional, belum sampai taraf operasional. Jadi, anak masih berpikir konkret sekali," jelasnya.

Anak juga mulai mengembangkan konsep-konsep; konsep tentang teman, tentang baik-buruk, benar-salah, dan sebagainya. "Tapi justru disinilah bahayanya," ujar Pembantu Dekan III Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta ini.

Soalnya, dalam perkembangannya yang demikian, apa yang ada di luar dan menarik perhatiannya, bisa langsung terserap olehnya tanpa ia tahu benar apakah kata-kata maupun perilaku itu buruk atau tidak. Dalam bahasa lain, karena anak belum tahu, maka akhirnya banyak hal yang tak diinginkan orang tua dan sebenarnya juga tak diajarkan, ternyata dilakukan anak. Termasuk memaki-maki seperti yang dilakukan Dina ataupun berkata-kata jorok, dan sebagainya.

SUMBER PENGARUH

Jadi, Bu-Pak, betapa besar pengaruh lingkungan terhadap buah hati tercinta yang sedang dalam masa tumbuh-kembang ini. Misalnya, si kecil tengah bermain bersama teman-temannya, lalu ia melihat seorang temannya merebut mainan anak lain dan menang.

"Bagi anak yang melihat, hal ini sangat mengasyikkan, walaupun anak yang direbut mainannya itu menangis. Karena ia berpikir, dengan merebut, ternyata mendapat sesuatu. Akhirnya ditirulah perilaku itu," jelas Rostiana. Bukan berarti yang menjadi sumber pengaruh buruk ini hanya melulu terbatas pada teman mainnya, lo. "Sumbernya bisa datang dari siapapun juga dan dari mana pun si anak berada atau melihat."

Misalnya, saat sedang jalan-jalan bersama Anda, si kecil melihat orang dewasa berantem sambil memaki-maki dengan kata-kata kasar maupun jorok. Ternyata, kejadian itu ditonton banyak orang dan bahkan disoraki.

Baginya, hal ini sangat exciting  karena perbuatan itu mendapat perhatian banyak orang dan mendapat dukungan pula dengan cara disoraki. Nah, karena ia belum bisa menangkap sebagai hal baik atau buruk, maka ditirulah. "Jadi, hanya sekadar imitasi."

Namun, dalam imitasi tersebut, anak hanya akan meniru hal-hal yang exciting  buatnya. Terlebih lagi bila ada faktor reinforcement -nya (penguat). Jadi, kalau ada anak memaki temannya dengan kata-kata, "Goblok, lu !", misalnya, lalu ada yang menyoraki, berarti ada reinforcement-nya. Ia pun tergerak untuk menirunya karena dengan cara itu, ia akan mendapat perhatian dari orang lain berupa sorakan teman-temannya. Dengan demikian, perilaku buruk akan tertanam pada anak bila ada model atau faktor pencetusnya dan ada faktor penguatnya. "Apalagi kalau saat ia mencoba meniru, ia juga diberi penguat oleh orang lain, dielu-elukan sebagai yang paling hebat, misalnya, maka makin kuatlah perilaku itu melekat padanya," tutur Rostiana.

Selain itu, bila anak mengalami sendiri, misalnya, ia yang dikatai "goblok", maka akan lebih membekas dibanding bila ia hanya menyaksikan orang lain yang dikatai seperti itu. Akibatnya pun lebih "parah", bisa menimbulkan agresivitasnya. Saat di rumah, ia bisa melontarkan kata tersebut dengan sangat kasar, semacam pelampiasan dendam.

Perlu diketahui, pengaruh buruk ini biasanya lebih banyak diadopsi oleh anak perempuan. Soalnya, perkembangan verbal anak perempuan lebih cepat dibanding anak lelaki. "Kalau anak lelaki, justru perkembangan motoriknya yang lebih cepat," jelas Rostiana. Namun demikian, bukan berarti anak lelaki tak bisa mendapat pengaruh buruk ini, lo. Jadi, sekalipun Bapak-Ibu hanya memiliki si Buyung, namun tetap perlu waspada.

REAKSI YANG TEPAT

Nah, dengan mengetahui bagaimana proses terjadinya pengaruh buruk tersebut, menurut Rostiana, yang paling penting dalam upaya mengatasinya adalah reaksi dari sekeliling anak. Bukankah tanggapan dari orang-orang di sekelilingnya ikut menentukan, apakah perilaku buruknya akan semakin buruk ataukah berubah baik?

"Bila lingkungan rumah si anak tak paham terhadap proses belajar anak usia ini, maka yang terjadi bisa macam-macam," kata Rostiana. Bisa jadi tanggapan orang rumah malah menguatkan tingkah laku anak. Misalnya, ia mengatai kakaknya "goblok", lantas kakaknya juga balas mengatai "goblok". Berarti, hal ini saling menguatkan, kan?

Maka, perilaku itu pun akan lebih intens  lagi. Itulah mengapa, tanggapan atau reaksi yang tepat dari sekeliling sangat penting. Termasuk pula, tak menanggapi dengan larangan, "Eh, nggak boleh ngomong begitu, tidak sopan!" Jikapun melarang, sebaiknya orang tua juga menjabarkan tentang omongannya itu. Saat anak melontarkan kata "goblok", misalnya, tanyakan, "Kak, goblok itu artinya apa, sih?" "Seringkali, jawaban yang diberikan anak tak sama dengan persepsi kita. Ia tak tahu apakah goblok itu. Ia hanya asal omong saja," tutur Rostiana.

Bisa jadi jawabannya adalah, "Itu, lo, Ma, tadi si Ani nungging-nungging, terus Anto bilang, 'goblok'." Nah, salah, kan, arti goblok yang dimengertinya?

Lagi pula, bila anak tak dijelaskan, ia hanya tahu, omong "goblok" itu tak boleh karena itu sesuatu yang buruk. Sehingga, saat ia menjumpai kata "goblok" dalam konteks yang lain, ia pun akan kaget. Bukankah dalam konsep lain, kata "goblok" belum tentu buruk? Jadi, tandas Rostiana, tugas orang tualah menjelaskan arti sebenarnya dari kata tersebut dan menerapkannya sesuai konteksnya.

Misalnya, "Kata 'goblok' itu artinya bahwa orang itu belum mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu. Misalnya, Ani belum bisa berhitung. Tapi bukan berarti ia goblok karena ia belum mencoba. Tapi kalau ia sudah berkali-kali nyoba  dan tetap saja enggak bisa, itu memang kategorinya goblok." Dengan demikian, anak akan punya pertimbangan kapan kata itu diterapkan. Selain itu, anak pun perlu diberi tahu apa dampaknya bila ia melontarkan kata tersebut. Misalnya, "Temanmu bisa sakit hati. Nanti dia enggak mau lagi main sama kamu. Kamu jadi enggak punya teman. Nggak  enak, kan, kalau nggak punya teman?"

ARAHKAN TERUS

Begitupun kala anak menunjukkan perilaku buruk, orang tua harus memperlihatkan dampak dari perbuatannya itu. "Memberi tahu anak akan lebih efektif jika ia tahu konsekuensi dari tindakannya," kata Rostiana. Selama anak cuma dilarang tak boleh, baginya masih abstrak karena ia tak tahu konsekuensinya. Jadi, misalnya, ia ngejorokin  dan meludahi adiknya, katakan, "Tadi Kakak lihat, kan, bagaimana Adik sewaktu Kakak jorokin dan ludahi?

Nah, bagaimana rasanya kalau Kakak yang dibegitukan?" Jadi, orang tua mengajari anak pada pola pikir yang konsisten bahwa kalau ada aksi pasti ada reaksi. "Dengan menggali reaksi anak, orang tua bisa mengarahkannya bila tak benar." Yang justru jadi masalah bila ia malah bilang, "Biarin saja. Wong , Adik jahat sama aku, kok."

Hal ini berarti, orang tua mesti lebih banyak lagi persuasifnya untuk memperlihatkan bahwa dampak dari perbuatannya itu buruk sekali sehingga tak boleh lagi dilakukan. Namun tentunya, pengarahan yang demikian tak hanya cukup sekali dilakukan. "Yang namanya anak, harus terus-menerus diingatkan sampai kebiasaan itu hilang."

Jikapun kebiasaan itu tak kunjung hilang, jangan putus asa. Kita boleh, kok, menerapkan punishment . "Dulu anak saya punya kebiasaan mencubit. Nah, saat kami sedang bermain, seolah tanpa sengaja, ia saya cubit. Wah, ia kaget sekali dan sangat marah. Lantas saya bilang, 'Rasanya bagaimana, Dik? Sakit, kan?

Itu pula yang dirasakan orang jika kamu cubit. Nggak  enak, kan, dicubit? Begitu juga orang lain.' Dengan cara ini, sekaligus anak ditunjukkan dampaknya, juga tanpa sadar sebenarnya ia di-punish ," tutur Rostiana. Selain itu, memperlihatkan dampak yang besar padanya pun, menurut Rostiana, sudah merupakan punishment  buat anak. Misalnya, ia memaki-maki dan memukul anak lain hingga anak itu menangis.

Nah, perlihatkan hal ini padanya bahwa akibat perbuatannya maka anak itu menangis tak henti-henti. "Coba, deh, kamu bayangin, ia akan menangis terus semalaman. Nanti akibatnya akan haus, tenggorokannya sakit, dan mungkin jadi tak bisa makan."

Tentu saja bila ia bisa berkelakuan baik, bisa menahan diri untuk tak melontarkan kata-kata kotor atau perilaku buruk lainnya dalam jangka waktu tertentu, maka orang tua pun perlu memberikan rewards buatnya. "Rewards -nya tak perlu berupa es krim, misalnya, tapi pujian juga sudah sangat berarti buatnya." Nah, Bu-Pak, sekarang sudah tahu, kan, bagaimana sebaiknya menghadapi si kecil yang suka melontarkan kata-kata ataupun berperilaku buruk?

KERJA SAMA DENGAN GURU

Alangkah baiknya bila Bapak-Ibu juga bekerja sama dengan guru si kecil di "sekolah". Saran Rostiana , sering-seringlah bertandang ke "sekolah" anak, sekadar say hello  sama gurunya. Dengan demikian, kita jadi tahu bagaimana perilaku anak di "sekolah"nya. Juga, kalau ada pengaruh buruk dari temannya, kita bisa bekerja sama dengan guru dalam rangka menghilangkannya. Tak hanya itu, si guru pun bisa membantu untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut pada sumbernya. Rostiana lantas menuturkan, betapa teman anaknya yang semula jadi trouble maker  di "sekolah" bisa berubah baik berkat bantuan guru.

"Tadinya anak itu senang mengganggu anak-anak lain hingga menangis. Nah, oleh gurunya, si anak diminta jadi ketua kelas. Ia diberi tanggung jawab untuk mengatur teman-temannya dan menjaga mereka; pokoknya, enggak boleh ada yang menangis atau bertengkar. Karena rasa tanggung jawabnya, malah ia yang menjaga teman-temannya, menolong temannya jika kesusahan, bahkan selalu mendahulukan teman-temannya agar main duluan dan dia yang menjaga. Tanggung jawabnya tumbuh dan akhirnya ia tak jadi trouble maker  lagi. Nah, ada hasilnya, kan, jika kerja sama dengan guru?" Jadi, Bu-Pak, jangan sungkan untuk "beramah-tamah" dengan guru si kecil, ya.

BIARKAN SI KECIL TETAP BERGAUL

Jangan mentang-mentang lingkungan bisa memberikan pengaruh buruk, maka Bapak-Ibu lantas melarangnya bergaul. Bahkan, sekalipun kita tahu dari mana atau siapa yang jadi sumbernya. Pasalnya, anak butuh sosialisasi. Selain itu, "sumber buruk ini, kan, enggak cuma dari temannya, tapi juga bisa dari tetangga atau orang di jalanan. Nah, dengan demikian, kita tak bisa melarang anak untuk bermain bersama teman-temannya," tutur Rostiana

(sydh/Nova)

http://m.voa-islam.com/news/muslimah/2010/12/11/12247/goblok-bener-sih-mama-jangan-panik-bila-anak-anda-marah-begitu/

Minggu, 10 Mei 2015

Weaning with Love

👶 Weaning With Love (Menyapih dengan Cinta) 👶

💕Tips sukses cara menyapih dengan cinta (Weaning With Love) sangat dibutuhkan oleh ibu yang akan menyapih buah hatinya. Karena, proses menyapih anak bukanlah hal mudah yang dilakukan Ibu kepada buah hatinya. Perjuangan berat ketika seorang ibu memutuskan untuk tidak memberikan ASI lagi.

💕Perasaan sedih, kehilangan, tidak hanya dirasakan oleh anak tapi juga oleh ibu. Karena itu, menyapih dengan cinta sangat diperlukan dalam proses pemutusan ASI untuk meningkat ke tahap selanjutnya, minum susu dari gelas. Dalam proses menyapih ini, tidak hanya melibatkan anak dan ibu, tetapi dukungan ayah juga sangat penting.

💕Agar proses menyapih berjalan lancar, berikut beberapa tips sukses menyapih yang disarankan beberapa ahli laktasi yaitu :

1. Proses menyapih dilakukan secara bertahap. Misalnya frekuensi menyusui dikurangi dari 4 kali menjadi 3 kali hingga akhirnya berhenti sama sekali.
2. Alihkan perhatian anak atau sibukkan anak dengan hal lain. Di waktu-waktu harusnya anak menyusui, Ibu harus memberikan kesibukan pada si anak misalnya dengan bermain,  membacakan buku, atau memberikannya snack yang sehat.
3. Jangan menyapih di saat anak sedang tidak sehat, sedih, kesal atau marah.
4. Hindari menyapih anak dari menyusu ke benda lain seperti empeng, botol susu, bantal, dan lain sebagainya.
5. Tips sukses menyapih yang utama adalah bina komunikasi yang baik dg anak. Ingat, seberapa kecil usia anak, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan untuk mengerti kata-kata dari orang di lingkungannya.
6. Ibu tidak boleh stress saat melakukan proses menyapih.
7. Jangan menyapih secara berdadak, harus bertahap.

💕Yang perlu dihindari agar tips sukses menyapih bisa berhasil:

1. Jangan mengoleskan obat merah atau menempelkan apapun pada payudara ibu, dengan maksud agar si anak tidak mau menyusu. Karena artinya ibu mengajarkan berbohong pada anak.
2. Jangan menawarkan ASI jika anak menangis atau rewel.
3. Jangan memperkenalkan botol susu, dot, empeng.
4. Jangan memaksa. Lakukan dengan perlahan, karena anak membutuhkan waktu untuk berhenti menyusu.

Demikian tips sukses menyapih dengan cara Weaning With Love. Semoga bermanfaat.

Detil info baca disini: http://aimi-asi.org/menyapih-dengan-kasih/

Craft for Kids

👦 Craft for kids - Craft for kids 👧

Mengajak anak untuk membuat prakarya bersama? Kenapa tidak? Selain bisa membuat mainan sendiri untuk dimainkan bersama anak, banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan ini.

🐣 Meningkatkan kemampuan motorik anak. Kegiatan :
🎈 menggunting
🎈menempel
🎈memasang benda kecil ➡ membantu melatih motorik halus, konsentrasi, serta koordinasi tangan dan mata.

🐣 Meningkatkan imajinasi
➡ Imajinasi anak akan berkembang dan selain itu bisa melatih anak untuk menemukan bakatnya di bidang seni.

🐣 Meningkatkan kebersamaan dengan orangtua
➡ Bonding yang kuat bisa terjalin dengan kegiatan bersama ini. Terlebih jika hasil craft disimpan untuk dijadikan memori yang paling indah sehingga mengandung nilai emosional tinggi.

Membuat craft bersama anak, tidak memerlukan biaya mahal lho. Banyak bahan craft yang murah meriah dan bisa digunakan untuk berkreasi. Atau manfaatkan saja barang-barang bekas yang ada di rumah. Kardus bekas, botol air mineral, kancing warna warni, dan masih banyak lagi..

Kali ini kita akan membuat mainan dari pompom. Ada pompom yang bisa dibeli di toko bahan craft dengan berbagai ukuran dan warna. Tapi kita bisa membuatnya sendiri dengan menggunakan benang wol dan garpu atau kertas kardus.

Mainan apa yang bisa dibuat dari pompom? Banyaakk...kita bisa membuat:
🎈 monster stick
🎈 sporty pompom
🎈 pompom race
🎈 lomba meniup pompom dengan menggunakan sedotan
Percaya deh, anak-anak pasti suka 😍😍

Untuk bahan belajar, pompom bisa digunakan untuk belajar: 🎈pengelompokan warna
🎈ukuran (besar-kecil)
🎈 berhitung
🎈tekstur (kasar-lembut).

Nah, bunda-bunda hebat, yuk bikin sendiri mainan untuk anak dan main bersama mereka....😘

👭👬👭👬👭👬👭👬

SESI TANYA JAWAB

1⃣ TANYA : Nailah_jakarta_ipc3
Bunda, dulu saya suka sekali membuat prakarya bersama anak saya, namun seiring kesibukan, akhirnya semakin lama kegiatan tersebut makin berkurang, dan hampir tidak pernah sama sekali. Anak saya usia 3.5thn, sedang senang-senangnya bereksplor terutama berkaitan dengan craft, bagaimana cara nya menumbuhkan semangat kembali, terutama jika ada link/websitw yang bisa memberi ide kreasi craft untuk anak prasekolah, agar saya termotivasi kembali.. Makasih bunda..
1⃣  JAWAB : mb nailah, menumbuhkan semangat kembali. Jawabannya the one n only adalah anak2 sendiri. Membayangkan wajah berbinarnya saat kita membuat mainan bersama, celoteh bangganya saat karya kita sudah jadi, dan bagaimana kita bersenang-senang bersama. Selama ini itu sudah cukup membuatku semangat setiap hari mbak. Web juga berguna bgt utk menginspirasi seperti kidsactivitiesblog, firstpallete, banyak deh. Lupa saking banyaknya referensi. Bisa japri saya ya mba ntar tak liat history browsingku dulu 😃.

2⃣ TANYA :  Fitri_Tangerang_IPC3 : craft utk usia 2 thn yg cocok sprti apa? Keterampilan apa sja yg harus diasah dg craft?apakah  anak usia 2 thn sdh bisa diajak bersama mmbuat prakarya?maaf kebanyakan nanya😁
2⃣ JAWAB : mba fithri, craft untuk usia 2 thn. Bisa dilibatkan saat menempel, atau spooning mb. Seperti misalnya pompom aneka warna, nanti minta aja mengelompokkan warnanya dulu, setelah itu pompomnya bisa dibikin ulat. Bisa sekalian belajar warna juga. Craft bisa membuat anak belajar sabar, melatih motorik halus mereka juga.

3⃣ TANYA : Nevy_bandung_ipc3
maaf boleh minta pake keterangan nya yang buat pompom itu soalnya klo liat gambar ga bgtu mudeng itu😁
3⃣ JAWAB : mb nevy. Okee mbaa.
1. Siapkan alat dan bahan. Benang wol aneka warna, gunting, garpu.
2. Masukkan benang ke gigi garpunya. Lilitkan sampe tebel ya biar hasilnya bagus.
3. Setelah cukup tebal, masukkan sisa benang ke bagian tengah garpu. Ikat dengan kuat.
4. Lepaskan gulungan benang dari garpu dengan hati2. Lalu gunting sisi kiri dan kanannya.
5. Rapikan dan pompomnya jadi dehh.
Semoga jelas..😊

4⃣ TANYA:  Candra_Bandung_ipc 2
Bunda Liliek, seru deh bisa oprek-oprek berkreasi bersama si kecil. Ada ga ya Bun contoh kreasi untuk bayi dibawah 1 tahun? Trims.
4⃣ JAWAB:  mb Candra, monster sticknya biasanya aku gunakan untuk bercerita kepada sepupunya Aca yg berumur 8 bulan , seru jadi anaknya merhatiin lucu2 gitu. 😀 atau bisa juga menggunakan pompom sebagai isian sensory bin biar bayi mengeksplor teksturnya. Seperti di foto kotak berisi pompom itu aku isi pompom, beads  kepik kayu, dan waterbeads biar dirasakan bedanya sama anak. Tapi tetep sangat diawasi ya biar tidak dimasukkan mulut.

5⃣ TANYA:  Dy sumenep IPC 1
Kegiatan seperti itu bisa dimulai saat anak usia berapa?
5⃣ JAWAB : mb Dy..main sama anak bisa dimulai kapan saja. Kalo untuk membuat prakarya disesuaikan saja dengan kemampuan anak. Umur 2 th sdh bisa diajak mengelem, memasang mata mainan, selanjutnya bisa diajak berlatih melipat, menggunting, dan memotong. ✅

6⃣ TANYA : Ovi_semarang_ipc 2
Saya mau tanya ke mbak lilik, kan beliau founder #yukmain, apakah beliau punya program rutin? Bagaimana caranya supaya bisa bergabung?

6. JAWAB: mb ovi..#yukmain biasanya mengadakan kegiatan rutin 2 bulan sekali. Jadi kami bekerjasama dengan komunitas lain di kota kudus untuk mengadakan kegiatan positif di taman kota. Ada komunitas pecinta kucing, membatik, taman baca dsb. Jadi kami semua berkumpul di taman, sebelumnya mengundang orang2 untuk datang ke taman bersama keluarga. Yuk main yg akan mengadakan bikin prakrya bersama anak2 dan eksperimen sains sederhana. Semuanya free. Siapa saja boleh gabung mba, jadu relawan. Tapi memang kami baru ada di kota kudus saja. Kalau ada mau yg mengadakannya di kota lain, yuukk..bisa kita agendakan saling bertemu😀. ✅

7⃣ TANYA : Puji- Rembang
Malam host2 cntik dan umi aca...
1. Cara bikinnya gmn y mbak?boleh dong minta fotonya
2. Cara memainkannya gmna
3. Bahasanya diterjemahin dong mbak, gaptek ni bhsa inggrisnya😄👍👍😘😘😘
7⃣ JAWAB : mb puji. Foto sama cara bikinnya sudah yaa.
Cara mainnya, suka-suka kita aja. Seperti sporty pompom itu hasil jadinya si pompom bisa berayun ayun seperti senam lho. Cumaa, terserah aja anak2 mainnya bagaimana. Aca malah dijadikan ketapel seperti angrybird katanya 😉. Yang jelas, tidak ada aturan khusus saat main sama anak. Namanya juga anak2, kadang sering ajaib idenya.

8⃣ TANYA : Emma_Tangerang_ipc2
Assalamu'alaikum.Bunda lilik saya mau tanya, bagaimana ya cara membuat playdough yang tepat?? Saya sudah pernah buat sendiri, tapi kok adonannya tidak sekalis playdough yang asli? Terima kasih.
Emma-Tangerang_ipc 2
8⃣ JAWAB : mb emma. Playdough resepnya macam2 yak..kalau saya suka pake resep dari @ayomain mb. terigu, minyak, garam, pewarna. Dimasak. Hasilnya pas menurutku tidak lengket. Kalo belum kalis juga memang biasanya saya tmbhkan lebih banyak tepung dari resep. Resep dan tutorialnya sdh ada diblog saya sepertinya hehehe...✅

9⃣TANYA : Tyas_Kudus_ipc 2

1. Anak saya 6,5y (laki2). Sepertinya motorik kasar dan halus sudah okey. Kalopun saya ajak berkreasi di dalam rumah, anaknya cepet bosen.

Kira2 craft anak seperti apa yg cocok buat dia?

2. Nambah lagi yg sedikit out of topic.
Dulu Mbak Lilik pernah cerita tentang peta apa gitu. Intinya peta buat belajar anak. Tak tagih di sini ya Mbak 😁 sekalian share ke member IPC 2
9⃣JAWAB : mb tyas, craftnya bisa jadi yang berbau eksperimen biar lebih seru mb. Membuat roket air (yg harus diluar rumah), bikin pesan rahasia (yg ada main api dan airnya), dan masih banyaaak lagi. Ibunya mesti belajar lebih rajin lagi nih biar anaknya  tetep have fun dan belajar.
2. Peta? Oh iya, kemaren pernah janji sama mb tyas buat kirim file printable paper globe. Semacam bola dunia tp dari kertas. Bisa buat belajar peta dunia dg cara yg murah 😊 Tp maafkan lupa teruus.  Oke deh, kalo ada yg mau boleh japri alamat emailnya ke dirikuu...✅

🔟TANYA: Sifa_Bogor_IPC 3 saya bukan orang y kreatif. Bagaimana cara mengawali mengajak anak membuat prakarya (usia 4 thn)??
🔟 JAWAB: mb sifa..sy juga bukan orang kreatif mbaak dulunya. Gambar aja tidak bisa. Tp lama2 bisa bikin macem2. Awalnya mesti nyontek ide dulu mb. Banyak ide prakarya dari internet, buku, instagram. Nanti lama2 pasti bisa bikin ide sendiri. Umur 4 tahun sudah bisa diajak bikin macem2. Bagaimana kalo membuat monster stick seperti diatas dulu aja hehehe. Nanti habis itu bikin mainan yang lain. semangat mbak sifa. Pasti bisa jadi kreatif banget deh👍✅

💟💟💟💟💟💟💟💟
Islamic Parenting Community
-------------------------

📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

📷 Instagram: @islamicparenting

🐥 twitter: @isparentingcom

🌏 blog: isparenting.wordpress.com

🎬Bincang Seru (BIRU)🎬

🎈Islamic Parenting Community🎈

Profil Narasumber

Lilik Erfana, SE - Lilik Erfana, SE
Tinggal di Kudus, Jawa Tengah. Ibu dari satu orang anak Danara Arsa Athaya (5y). Bekerja sebagai fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat; owner Pelangiku Handmade, penyedia craft supplies dan customized design for kids goodies; founder #YukMain yang mengadakan kegiatan bermain sains dan prakarya bersama anak-anak di taman.

Ig : lilik.erfana
Blog : www.ceritaberwarna.blogspot.com

Senin, 04 Mei 2015

Macam-Macam Hati #1


🔗 Qolbu Salim 
👤 Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc 


بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 
السلام عليكم ورحمة اللّه ﺗﻌﺎﻟﯽٰ وبركاته 

إِنَّ الْحَمْدَ الله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ؛


Ikhwanī wa akhawatī fillah rohimani wa rohimakumullah jami’an, kita bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla  di bulan Romadhon yang mulia ini, kita masih dimudahkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla  untuk melakukan rangkaian kegiatan amal ibadah yang dicintai dan diridhoi oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Diantaranya adalah mempelajari agama Allāh Subhānahu wa Ta'āla  yaitu kaitannya dengan Tazkiyatun Nufus. Pada halaqoh yang kesebelas ini, insyaaAllah kita akan membahas yang terpenting dari bab ini, yaitu bab ketiga bab Macam-Macam Hati dan Ragamnya Hati.

Muallif Syaikh DR Ahmad Farid hafidzohuLLahuta’ala, mengawali pembicaraan ini dengan membawakan dalil firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla :
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا

“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan dimintai pertanggungjawabannya” (QS Al-Israa ayat 36)

Kemudian Syaikh menjelaskan betapa pentingnya kedudukan hati bagi anggota badan ini, beliau menerangkan, “Tatkala hati kedudukannya bagi anggota badan ini ibarat Raja yang mengatur prajurit yang semua kembali kepada perintahnya, dan hati akan memerintahkan anggota badan sekehendaknya. Semua dibawah penghambaan kepada hati, dan kekuasaannya. Dari hatilah akan diraih keistiqomahan dan penyimpangan. Artinya kalau hati ini lurus, maka akan lurus pula amal anggota badan, kalau hati ini menyimpang dan tersesat demikian pula akan menyimpang pulalah amaliah anggota badan. 

Dan anggota badan akan mengikuti apa yang telah diikat oleh hati ini, dari perkara tekad ataukah melepaskannya. Artinya kalau hati bertekad maka akan terlaksana, karena hati telah mengikat sebuah perkara, sebuah tekad, dan kalau hati ini melepaskannya, maka tidak terjadi.

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

“Sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging, yang apabila segumpal daging ini baik, maka akan baiklah seluruh anggota badan, dan apabila segumpal daging ini rusak, maka akan rusaklah seluruh jasad, ketahuilah ini adalah hati”. (HR Imam Bukhori dan Muslim)

Maka hati adalah raja bagi anggota badan, bagi jasad ini, sedangkan jasad adalah pelaksana atau eksekutor bagi titah hati ini, yang siap menerima arahan apa yang datang dari hati. Sehingga suatu amalan apapun tidak akan lurus sampai kembali kepada maksud dan niat hati. Baik amal baik atau amal buruk, kalau ada maksud dan niat dari hati, maka akan tergerak menjadi sebuah amalan. Maka hati inilah yang akan dimintai pertanggungjawaban atas semua yang digerakan oleh jasad, yang diamalkan oleh anggota badan, karena setiap pemimpin akan dimintai pertanggujawaban atas yang dipimpinnya.

Yakni maksudnya Syaikh ingin menjelaskan disini kaitananya dengan dalil yang pertama tadi, bahwa semua akan dimintai pertanggungjawaban termasuk didalamnya hati. Hati akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan yang dilakukan oleh anggota badan ini, karena hati adalah rajanya atau pemimpinnya, sehingga pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Ketika demikian pentingnya perannya hati bagi anggota badan ini, maka Syaikh kemudian mengatakan, maka perhatian untuk membenarkan, meluruskan hati ini lebih utama, apa yang menjadi sandaran orang-orang yang berjalan menuju Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Karena orang-orang yang berjalan menuju Allāh Subhānahu wa Ta'āla  ini mensucikan jiwanya, terkadang menggunakan cara-cara yang keliru di dalam meraih tazkiyatun nufus. Maka yang perlu diperhatikan orang yang menempuh jalan pada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, menuju perjumpaan dengan Allāh Subhānahu wa Ta'āla, maka adalah memperbaiki hatinya. Karena tatkala hati itu baik, maka amaliah lahiriyah baik pula.

Demikian pula berarti mengkaji akan penyakit-penyakit hati, dan juga mengobati penyakit-penyakit hati adalah hal yang terpenting yang harus ditempuh orang-orang yang ahli ibadah. Ketika Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam telah menjelaskan bahwa apabila segumpal daging ini baik, maka baik pula anggota badan, dan segumpal daging ini buruk, maka buruk pula anggota badan. Berarti secara tidak langsung Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menjelaskan bahwa ada hati yang baik dan hati yang tidak baik.

Kemudian Syaikh mengakatan, manakala hati disifati ada hati yang hidup atau sebaliknya hati yang mati, maka berarti sesuai dengan itu, hati terbagi menjadi 3 macam:
Qolbu Shohih atau Qalbu Salim
Qolbu Mayyit
Qolbu Mariidh

Apa itu Qolbu Shohih, maka diterangkan oleh Syaikh, Qolbu Shohih adalah qolbu salim, yaitu yang tidak akan selamat pada hari kiamat, kecuali siapa saja yang datang kepada Allah dengan qalbu salim ini. Itu yang dimaksud dengan qolbu salim, yaitu tidak ada keselamatan bagi orang yang datang kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla  pada hari kiamat, kecuali yang datang dengan hati ini. Sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla :
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89)

“Adalah hari dimana tidak bermanfaat harta dan anak keturunan, kecuali orang-orang yang datang pada Allāh Subhānahu wa Ta'āla  dengan hati yang salim, hati yang selamat”. (QS Asy-Syu’ara' ayat 88-89)

Ada juga yang mengatakan makna qolbu shohih dalam pengertian yang lain, yaitu:

Hati yang selamat dari segala syahwat yang menyelisihi perintah Allah dan laranganNya.

Dan yang selamat dari segala bentuk shubhat kerancuan yang sehingga menentang dan menolak berita dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla .

Adalah hati yang selamat dari segala bentuk penyembahan kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Artinya hati yang betul-betul hanya beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, tunduk dan taat hanya kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, ikhlas, memurnikan ibadah hanya karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Dan mereka tidaklah diperintahkan, melainkan agar memurnikan ibadah hanya kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 

Yang selamat dari menjadikan hakim selain Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Dia ridho dan rela menerima sepenuhnya bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menjadi hakim baginya. Ketika sepeninggal Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, maka sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, hadits-hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang shohihah itulah yang menjadi sumber hukum, yang menjadi hakim atau penentu di dalam dia memutuskan segala permasalahan setelah kitabullah, yakni Al-Qur’an.
Karena hal ini telah disebutkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla , bahwa mereka tidak akan beriman, sampai menjadikan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sebagai hakim satu-satunya. Allāh Subhānahu wa Ta'āla  berfirman:
فَلا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيما شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجاً مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيماً

“Maka demi Robbmu mereka tidak beriman, sebelum mereka menjadikan engkau Muhammad  sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, sehingga kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap keputusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.“ (QS An-nisaa ayat 65)

Jadi ciri atau makna dari hati yang salim adalah hati yang selamat dari menjadikan selain Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sebagai hakim.

Hati yang rela dan ridho Allah sebagai Tuhannya, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sebagai Nabi dan utusanNya.  Sebagaimana yang dipanjatkan dalam doa-doa pagi dan petang: 
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

“Aku rela Allah sebagai Robbku, Islam sebagai agamaku dan aku rela Muhammad  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sebagai nabiku”


KemudianSyaikh menjelaskan, maka hati yang salim itu adalah hati yang ikhlas ibadahnya hanya untuk Allāh Subhānahu wa Ta'āla , baik itu kehendaknya, cintanya, tawakkalnya, inabahnya, ikhbatnya, rasa ketundukannya, khosyahnya (takut yang disertai pengagungan) dan rasa harapnya hanya untuk Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 

Allāh Subhānahu wa Ta'āla  berfirman:
إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Katakanlah, sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Robb semesta alam”. 

Satu-satunya Robb yang berhak untuk diibadahi, karena Dialah Robb semesta alam, yang memberi rizki seluruh alam, sehingga hanyalah Dia yang berhak untuk diibadahi. Maka hanyalah Dia yang kita palingkan seluruh bentuk ibadah kita hanya kepadanya tidak kepada selainNya.

Inilah hati yang salim, hati yang BERTAUHID, yang memurnikan ibadah hanya untuk Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Kalaupun dia harus mencintai, maka mencintai seorang atau sesuatu di jalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla . Kalaupun harus membenci adalah membeci karena Allah ataupun di jalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Kalaupun harus memberi, memberi karena Allah, kalaupun harus mencegah pemberian, mencegah pemberian karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Ini terangkum dalam satu hadits yang disebutkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam,  termasuk katagori kesempurnaan iman. Berarti hati yang salim adalah hati yang menuju kesempurnaan iman. 

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدْ اسْتَكْمَلَ الْإِيمَانَ

“Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci sesuatu karena Allah, memberi pemberian karena Allah dan mencegah pemberian karena Allah, maka sungguh telah sempurna keimanannya.”

Kemudian Syaikh melanjutkan penjelasannya, bahwa tidak cukup hati dikatakan hati yang salim, sehingga hati itu betul-betul selamat dari ketundukan, kepatuhan dan menjadikan hakim kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla  dan RosulNya. Sehingga betul-betul menjadikan ketundukan dan menjadikan hakim hanya kepada Allah dan RosulNya. Sehingga mengikat hatinya dengan simpul ikatan yang kuat untuk menyempurnakan dan meneladani sepenuhnya satu-satunya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam saja, tanpa seorang siapapun  baik dalam ucapan ataupun perbuatan, sehingga tidak mendahului dihadapan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam hal keyakinan. Artinya tidak boleh keluar dari keyakinan yang diyakini oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, tidak pula dalam ucapan,  tidak pula dalam amalan.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla  berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian bersikap lancang mendahului Allah dan RosulNya, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Hujurat ayat 1).

Artinya tidak berani mendahului Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam hal keyakinan, ucapan maupun perbuatan, sehingga meskipun kita menghormati ulama pada kedudukannya yang mulia, tapi jangan sampai pendapat ulama itu lancang mendahului pendapat Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Atau membenarkan keyakinan dari orang-orang yang berilmu yang keyakinan ini bertentangan dengan keyakinan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, atau ucapan yang boleh berbeda dengan ucapan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, atau dari perbuatan amaliah ibadah dari seorang yang kita anggap berilmu yang bertentangan dengan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Sehingga tidak akan sempurna, tidak akan salim hati ini, sampai kita betul-betul menjadikan Allah satu-satunya dalam tujuan kita beribadah dan menjadikan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam satu-satu nya dalam panutan. 

Oleh karenanya Imam Syafi’i rahimahullahu ta’ala, meski banyak dicintai, diikuti madzhabnya,  tapi beliau tetap menganjurkan bagi siapa saja yang mendapati ucapanya bertentangan dengan sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, untuk mengikuti sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. 

Imam Syafi’i berkata:
من استبانت له سنة رسول الله فلا يحل له أن يدعها لقول أحد

“Barang siapa yang telah jelas baginya sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam (hadits-hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam) {menganjurkan demikian, mewajibkan perbuatan demikian,  kemudian dia dapati ada ucapan  ulama atau seorang alim atau siapa pun yang bertentangan dengan sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam ini}, maka tidak halal baginya untuk meninggalkan sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam karena mengikuti ucapan seseorang sealim apapun”.

Kalau jelas-jelas bertentangan secara nash dengan hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, maka ucapan seseorang itu harus ditinggalkan. Demikian pula para ulama ahlus sunnah yang lainnya, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad bin Hambal,  Imam Malik bin Anas, rahimahumullahu ta’ala jamiian (semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla  merahmati mereka semua). Maka mereka pasti menyarankan, tatkala ucapan mereka bertentangan dengan sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam ataupun bertentangan dengan firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla , pasti menganjurkan untuk mendahulukan firman Allah dan sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.  

Demikianlah hati yang salim, hati yang selamat dari segala bentuk syubhat dan syahwat, hati yang selamat dari segala bentuk penghambaan diri kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla , hati yang selamat dari yang menjadikan panutan kepada selain Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Maka mari, terkhusus di bulan Romadhon ini, luruskan hati ini, dan juga di bulan-bulan yang lainnya untuk menjadikan hati kita, hati yang salim, yang selamat sepenuhnya, tunduk di dalam beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla  dan menjadikan sepenuhnya menerima keputusan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.  

Demikian.

والله تعلى و أعلم بالصواب
آخر دعوانا أن الحمد الله ربّ العالمين و بارك الله فيكم
والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ  

✏ Disalin oleh Tim Transkrip 
🔁 Dapat diunduh di: http://goo.gl/I4ocdW
✅ Dimuraja'ah oleh Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc.
📚 Berdasarkan kitab Tazkiyatun Nufus (penulis Syaikh Dr. Ahmad Farid)

Macam-Macam Hati #2


🔗 Qolbu Mayyit
👤 Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc 


بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 
السلام عليكم ورحمة اللّه ﺗﻌﺎﻟﯽٰ وبركاته 

إِنَّ الْحَمْدَ الله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. لا نبيّ ولا رسول بعده. أَمَّا بَعْدُ؛


Ikhwanī wa akhawatī fillah rohimani wa rohimakumullah jami’an, alhamdulillāh pada kesempatan hari ini di halaqoh yang keduabelas, in syā Allāh kita masuk ke bahasan Macam-Macam Hati yang kedua yaitu Hati Yang Mati atau Mayyit (al-Qolbu al-Mayyitu).

Apa itu qolbu mayyit atau hati yang mati itu ?

Berkata Syeikh DR Ahmad Farid hafidzhohullāhu ta'āla Qolbu Mayyit berarti adalah lawan dari qolbu salim, karena qolbu salim adalah qolbu yang sehat, yang selamat, sedang qolbu mayyit adalah qolbu yang mati atau hati yang mati.

Apa gambarannya ?
Dijelaskan oleh Syaikh, yaitu hati yang tidak mengenal Allāh Subhānahu wa Ta'āla sebagai Rabbnya. Tidak mengenal dengan makrifat sebenar-benarnya. Mungkin masih mengenal, tapi tidak mengenal sebenarnya, karena sejatinya orang yang mengenal Allāh Subhānahu wa Ta'āla semakin lari menuju Allāh Subhānahu wa Ta'āla, lari mendatangiNya, semakin taat dan beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, semakin  cinta dan takut kepadaNya.

Sebagaimana dituturkan oleh Imam Ibnul Qoyyim rahimahullāhu Ta'āla:

من كان لله أعرف كان له أخوف، ومن كان لله أعرف كان له أحبّ

"Barangsiapa yang lebih mengenal Allāh Subhānahu wa Ta'āla maka dia lebih takut kepadaNya dan Barangsiapa yang lebih mengenal Allāh Subhānahu wa Ta'āla, maka dia lebih mencintai Allāh Subhānahu wa Ta'āla."

Jadi qolbu mayyit adalah qolbu yang tidak mengenal Allāh Subhānahu wa Ta'āla, dengan makrifat yang sebenarnya. Sehingga dia tidak beribadah kepada Allāh dengan perintahnya dan tidak beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla sesuai dengan yang dicintai dan diridhai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Karena sejatinya ibadah itu pertama harus sesuai dengan perintah, yang kedua ibadah itu adalah perkara yang harus yang dicintai dan yang diridhai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Itulah baru dinamakan dengan ibadah.

Sebagaimana yang dituturkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāhu ta'āla :

العبادة: اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه من الأقوال والأفعال الظاهرة والباطنة

"Nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla baik ucapan maupun perbuatan (lahir atau batin) itu ibadah, adalah sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla."

Dan qalbu mayyit ini adalah tidak beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla dengan ini, tidak beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla dengan perkara yang Allāh cintai dan Allāh ridhai.

Bahkan hati yang mati ini hati yang berdiri, berjalan dengan syahwatnya dan kelezatan dunia. Meskipun di sana mungkin ada kemurkaan Allāh atau kemarahan Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Apabila dia sukses dengan syahwatnya, dia berhasil untuk mendapatkan syahwatnya /bagian dunia, dia tidak peduli apakah Allāh ridha ataukah Allāh murka.

Hati yang betul-betul hanya bergerak untuk tunduk kepada hawa, hati yang memerintahkan anggota badannya untuk melakukan aktivitas amaliah sesuai dengan selera dirinya hanya karena dunia dan kelezatannya, tidak peduli apakah Rabbnya  Ridha atau Rabbnya murka. Menerjang yang haram, atau menghalalkan yang haram, atau mengharamkan yang halal, tidak peduli Allāh ridha atau tidak, yang penting syahwat terpenuhi, yang penting perutnya kenyang, yang penting syahwatnya terlampiaskan. Naudzubillāh. Dan hati ini, hati yang beribadah kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Hati yang tidak menyembah Allāh, tapi menyembah hawa nafsunya, hawa nafsu sebagai tuhannya. Hati yang menyembah selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla, menyembah dunia, menyembah syaitan, menyembah hawa, menyembah akal. Jadi Tuhannya bukan lagi Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Ini adalah hatinya orang-orang musyrik, hatinya orang-orang kafir. 

Sehingga tadi kalau dikatakan bahwa hati ini tidak mengenal Rabbnya, na'am, maksudnya adalah tidak mengenal dengan makrifat yang sebenarnya. Sehingga mereka menyangka, bahwa mereka menyembah Allāh Subhānahu wa Ta'āla, tetapi sejatinya tidak menyembah sama sekali, justru mereka berbuat syirik pada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Orang yang memiliki hati seperti ini menyangka bahwa dirinya menyembah Allāh, padahal justru hakekatnya menyembah selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Allāh jelaskan keadaan mereka sebenarnya :

وما يؤمن أكثرهم بالله إلا وهم مشركون

"Dan kebanyakan mereka tidak beriman kepada Allāh kecuali mereka berbuat syirik" .

Yakni sejatinya mereka tidak beriman kepada Allāh dengan iman yang benar, mereka hanya meyakini bahwa Allāh penciptanya, Allāh yang mengatur rezekinya, Allāh yang menghidupkannya, Allāh yang mematikannya. Namun adapun ibadah, mereka beribadah kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Perkara dunia mereka meminta kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla, penglarisan, rizkinya, pesugihan, meminta kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Meminta kepada kubur-kubur orang shaleh, meminta kepada tempat-tempat yang dikeramatkan, na'udzubillāh. 

Ini adalah qolbu yang mayyit. Hati yang keras, yang mati, tidak mengenal Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Padahal Allāh lah yang berhak untuk diibadahi, bukan selainNya. Padahal Allāhlah yang berhak untuk disembah, bukan selainNya.

Kalaupun hati ini akan mencintai, maka mencintai karena hawa, karena selera, karena kecenderungannya. Kalaupun membenci, membenci karena hawa, selera. Karena hawa itu menyeret pelakunya ke dalam neraka, menjatuhkan pelakunya ke dalam neraka. هوى -يهوي: jatuh tersungkur. 

Kalaupun harus memberi, maka memberi karena ada dorongan hawa nafsunya, seleranya, kecenderungannya, bukan karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Kalaupun dia harus mencegah pemberian, karena adanya dorongan dari hawanya, seleranya, kecenderungan jiwanya, bukan karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Maka hawanya ini, kecenderungan dan seleranya itu lebih diutamakan baginya dan hawa nafsunya, kecenderungannya, seleranya lebih dicintai daripada ridha Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Hawa, kecenderungan, seleranya menjadi  pemimpinnya dan syahwat adalah penuntunnya, dan kebodohan adalah sopirnya dan kelalaian adalah tunggangannya.

Dan dia di dalam berfikir untuk meraih tujuan-tujuan dunia itu sampai mabuk kepayang, demikian pula kecintaannya terhadap hawa nafsu dan dunia itu menjadikannya mabuk kepayang pula. Hati ini digambarkan adalah hati yang diseru ke jalan Allāh, hati yang diseru kepada Allāh dan untuk ke negeri akhirat dari tempat yang jauh. Ini adalah ibarat/ gambaran, kalau kita gambarkan, orang dipanggil dari tempat yang jauh, yang memanggil diujung Timur, sedang yang dipanggilnya adalah yang diujung Barat, maka apakah mungkin akan menggubris ? Mendengarkan ? Menoleh ? Memperhatikan panggilannya ? Tentu tidak.!!!

Demikianlah hati yang mayyit itu/hati yang mati itu, di sini yang memberikan nasehat, di sini yang memberikan tausiah, sedang dia di sana, jauh. Maka hati yang seperti ini, pemilik hati yang seperti ini tidak menyambut seruan penasehat, seruan orang-orang yang memberikan nasihat kepadanya. 

Bahkan sebaliknya, dia mengikuti seluruh syetan yang sesat, seluruh ajakan syaitan yang membujuknya kepada arah kenistaan dan kehancuran. Dia tidak menyambut seruan orang-orang yang memberikan nasehat kepadanya, dia tidak mendatangi seruan orang-orang yang memberikan nasehat kepadanya, untuk tunduk hatinya, khusyuk di dalam mendengarkan nasehat, seolah-olah hatinya telah terkunci mati, ada gembok yang menggemboknya, sehingga sulit untuk dibuka. 

Ini yang dikatakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺳَﻮَﺍﺀٌ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺀَﺃَﻧْﺬَﺭْﺗَﻬُﻢْ ﺃَﻡْ ﻟَﻢْ ﺗُﻨْﺬِﺭْﻫُﻢْ ﻻ ﻳُﺆْﻣِﻨُﻮﻥ

"Sesungguhnya orang-orang kafir itu, sama saja kamu beri peringatan (wahai Muhammad) kepada mereka atau kamu tidak beri peringatan, sama saja bagi mereka tidak akan beriman. 

ختم الله على قلوبهم وعلى سمعهم، وعلى أبصارهم غشاوة، ولهم عذاب عظيم

Allāh telah mengunci mati hati mereka dan pendengaran mereka dan pada pandangan mereka ada penutup (untuk melihat kebenaran). Dan bagi mereka azab yang sangat pedih."
(QS. Al-Baqarah: 6-7)

Bahkan bukan justru mengikuti seruan orang-orang yang memberikan nasehat kepadanya/ peringatan kepadanya, bahkan dia justru mengikuti syaitan yang membujuk rayu kepadanya. Dia mengikuti justru setiap syaitan yang sesat, yang mengarahkan kepada kesesatan, yang membujuk rayunya untuk berbuat kemungkaran, kenistaan dan kehancuran.

Dunialah yang menjadikan dia murka atau ridha, bukan karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Bukan karena sebab akhirat dia marah, bukan karena sebab akhirat dia ridha, tetapi karena dunia dan dunia, kelezatannya, syahwatnya dan hal-hal yang menipunya. 

Demikian pula Allāh Subhānahu wa Ta'āla telah menggambarkan keadaan orang-orang ini (para pemilik hati mayyit) dalam Qur'an surat Ibrahim ayat 2 & ayat 3 :

ِﻭَﻭَﻳْﻞٌ ﻟِﻠْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦَ ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏٍ ﺷَﺪِﻳﺪٍ ((٢ 
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﺤِﺒُّﻮﻥَ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻭَﻳَﺼُﺪُّﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻳَﺒْﻐُﻮﻧَﻬَﺎ ﻋِﻮَﺟًﺎ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻓِﻲ ﺿَﻼﻝٍ ﺑَﻌِﻴﺪٍ ((٣

"Celakalah orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya, karena siksaanya sangat berat. Yaitu orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan menginginkan jalan yang bengkok, mereka itulah orang yang berada dalam kesesatan yang jauh."

Syeikh melanjutkan tentang keadaan hati yang mati ini, dan hawa, kecenderungan terhadap syahwatnya, itu membuatnya tuli dan buta dari perkara selain yang batil. Artinya terhadap kebenaran dia buta, dia tuli, dia tidak bisa melihat kebenaran dan tidak bisa mengatakan kebenaran. Di depannya seolah-olah ada dinding yang membatasinya yang menutupinya, yang kokoh, sehingga dia tidak bisa melihat. 

Artinya, di dalam perkara kebathilan dia seolah-olah tuli dan buta, membiarkan bahkan yang menjadi orang yang terdepan mengajak manusia kepada kebathilan dan memberikan dengungan slogan-slogan kebathilan. Tapi di dalam kebenaran, seolah dia tuli dan buta, tidak mau tahu menahu, seolah-olah di depannya ada dinding yang kokoh yang menghalanginya dari matanya, sehingga tidak bisa melihat yang haq itu haq, bathil itu bathil, benar itu benar, salah itu salah. Mata hatinya telah mati, tidak bisa membedakan yang benar dan yang bathil. Bahkan sebaliknya dia adalah sebagai Penggerak yang terdepan untuk menyerukan kebatilan. Dan dia adalah orang yang paling bisu dalam perkara kebenaran. Orang yang paling buta dalam perkara kebenaran.

Dan kata Syeikh: maka bergaul dengan orang yang yang memiki hati seperti ini adalah penyakit. Justru akan menggerogoti akidah kita, penyakit  kronis yang akan merusak dan menghancurkan tubuh kita, yaitu islam kita, iman kita, penyakit yang akan merusak keyakinan kita. Dan berteman dengannya adalah racun, subhānallāh. Bergaul dan berteman dengan orang seperti ini seperti minum racun. Siapapun orang yang minum racun dalam dosis yang tertentu, pasti dia akan mati.

Demikianlah orang yang bergaul berteman dengan orang yang memiliki hati mayyit ini juga ikut mati hatinya, keras, sehingga tidak bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil. Tidak bisa beribadah kepada Allāh dengan ibadah yang benar, yang dituntunkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. 

Maka benar apa kata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

المرء على دين خليله

"Seseorang itu tergantung agama temannya".
👉kalau agama temannya baik maka tentu agamanya akan baik (akhlak, ibadahnya) pula,  sebaliknya apabila agama teman dekat nya rusak, maka rusak pula agamanya".

Maka berteman/bergaul dengan teman yang memiliki hati mayyit itu adalah kematian seperti minum racun. Dan berduduk-duduk dengannya adalah kehancuran.

Na'am, boleh seseorang mungkin duduk-duduk dgn orang kuffar (ahlul dunia), tapi dalam sebatas keperluan dunia bukan seterusnya, dia tidak boleh mengambil agama, dia tidak boleh bercampur baur yang menyebabkan aqidahnya, ibadah dan akhlaknya rusak, hancur semuanya. Karena duduk-duduk dengan orang sepertu ini adalah kehancuran, kehancuran bagi masa depannya, yaitu akhirat, karna masa depan bagi seorang muslim adalah akhirat.

Jangan sampai dengan slogan toleransi, tapi kebablasan, yang berlebihan, sehingga menjadikan seolah-olah sama, mereka merayakan hari raya, kita mengukuti hari raya mereka, ini adalah keruskan hati, kematian bagi hati. Karena Allāh telah berfirman, mengingatkan RasulNya untuk menyatakan :

لكم دينكم ولي دين

"Bagimu, agamamu, dan bagiku agamaku".
(Qs. Al-Kafirun: 6)

Jadi toleransi tidak bisa dibenarkan untuk mengatakan semua agama itu benar. 

Karena Agama yang di ridhai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla hanya Islam. Allāh berfirman :

إن الدين عند الله الإسلام

"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allāh hanyalah Islam".

Adapun agama-agama yang lain sudah dirubah oleh pemeluknya, tidak ada jaminan keotentikannya. Berbada dengan Islam, Allāh berfirman :

إنا نحن نزلنا الذكرى وإنا له لحافظون

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Adz-Dzikro, dan Kamilah yang menjaganya".

✅Makna Adz-Dzikro: Al-Quran dan As-Sunnah.

Allāh yang langsung menjaga keotentikan Qur'an dan hadits-hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang shahih, sehingga Islam tidak diragukan akan kebenarannya.

Sehingga mari, dengan mempelajari, mengenal betapa rusaknya hati yang mati ini, dan bahayanya pengaruh buruk yang ditimbulkan dari hati yang mati ini, bergaul dengannya, maka kita harus mengambil ibrah, pelajaran, untuk berhati-hati, dalam kita duduk bergaul, berteman dengan pemilik hati seperti ini.

Merekalah orang-orang kafir, mereka adalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allāh dan RasulNya. Maka jangan sampai bentuk tasyabuh kita, menyerupai mereka secara zahir, itu justru akan menyeret kita menyerupai secara bathin.

Makanya, Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam melarang untuk tasyabuh :

من تشبه بقوم فهو منهم

"Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia bagian dari kaum tersebut."

Bagian dari mereka, kenapa ?
Karena orang yang mengikuti secara lahiriah, maka bathin pun akan mengikuti alias bathinnya kafir, hatinya tidak lagi beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Hatinya sudah tidak lagi mengagungkan Allāh, dengan pengagungan sebenarnya. Hatinya sudah tidak lagi mengenal Allāh dengan sebenar-benar makrifat yang diajarkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Demikian ikhwani fiddīn wa akhawati fillāh rahimani warahumakumullāh, semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengokohkan keyakinan kita dan menunjuki hati kita kepada kebenaran dan menampakkan yang benar itu benar dan yang bathil itu bathil. Menampakkan kepada kebenaran itu benar, kemudian kita diberi rizki untuk mengikutinya dan menampakkan yang bathil itu bathil dan diberi rizki untuk menjauhinya.

نسأل الله العافية والسلامة في الدنيا والآخرة
هذا ما أقول لكم
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين، و الحمد الله ربّ العالمين
ثم السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ  


✏ Disalin oleh Tim Transkrip 
🔁 Dapat diunduh di: http://goo.gl/I4ocdW
✅ Dimuraja'ah oleh Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc.
📚 Berdasarkan kitab Tazkiyatun Nufus (penulis Syaikh Dr. Ahmad Farid)