Senin, 27 April 2015

Tazkiyatun Nufus: Racun Hati #9

  بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ  السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته   الْحَمْدَ ِللهِ حَمَدًا كَثِيْرًا طيّبًا مباركًا فيه، كما يحبّوْنَ ربّنا ويرضا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، أَمَّا بَعْدُ   Ikhwani fiddin wa akhawati fillah rohimani wa rohimakumullah jami’an, pada halaqoh yang ketigapuluh satu ini melanjutkan kembali tentang racun hati yang ketiga yaitu fudhulul tho’am (berlebihan di dalam makan). Syeikh akan menjelaskan keadaan para nabi dan juga sahabatnya.  Beliau berkata "Adalah Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam dan para sahabatnya sering kali merasakan lapar. Hal itu terjadi meskipun karena memang tidak adanya makanan pada mereka namun hal itu tidak terjadi  kecuali karena Allah Subhanahu wata'ala tidaklah menghendaki kepada Rasulnya, demikian pula tidak menghendaki kepada para sahabatnya kecuali karena keadaan yang paling sempurna dan yang paling utama yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wata'ala atas Rasul Shalallahu alaihi wa salam.  Oleh karenanya Ibnu Umar Radhiallahu’anhuma yang terkenal dengan orang yg sangat ingin meneladani Nabi Shalallahu alaihi wa salam, itu meniru nabi Shalallahu alaihi wa salam  dalam hal ini meskipun Ibnu Umar Radhiallahu’anhuma punya kemampuan dalam hal makanan. Demikian pula orang sebelumnya yang telah meneladani Nabi Shalallahu alaihi wa salam dalam hal ini yaitu bapaknya Ibnu Umar (Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu), beliau juga mencontoh dan meneladani Nabi Shalallahu alaihi wa salam dalam hal ini yaitu sering lapar.  Bahkan dalam Riwayat dalam sebuah peperangan Nabi Shalallahu alaihi wa salam pernah didatangi oleh seseorang yang sedang merasakan lapar mengadukan pada Shalallahu alaihi wa salam karena lapar "Ya Rasulullah sungguh kami ini lapar.” Maka diperlihatkan kepada mereka perut Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam yang sedang diganjal dengan batu, subhanallah. mereka tidak lagi menuntut kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam akan makanan agar terhenti dari kelaparan mereka, justru mereka menangis karena melihat Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam manusia yang paling mulia, yang paling dicintai Allah Subhanahu wata'ala saja harus menahan perutnya agar tidak terasa lapar dengan batu yang diikatkan kepada perutnya dan itu terjadi dalam sebuah peperangan yang dibutuhkan fisik yang kuat, mental yang kuat pemikiran yang matang untuk mengatur jihad,peperangan di jalan Allah Subhanahu wata'ala.  Namun demikian Allah Subhanahu wata'ala memilih RasulNya, memilih para Sahabatnya dalam kondisi seperti ini. Hal ini tidak lain adalah karena apapun yang Allah pilih pastilah yang terbaik buat Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam dan juga para Sahabatnya.  Juga diriwayatkan dari ibunda kaum mu’minin, Aisyah radhiallahuta’anha (semoga Allah meridhoinya) telah berkata “Tidak pernah keluarga Muhammad kenyang sejak datang ke Madinah dengan roti gandum selama tiga hari berturut-turut, sampai diambil ruhnya oleh Allah Subhanahu wata'ala.”  Bahkan dalam sebuah riwayat lain dikatakan "Tidak pernah kenyang keluarga Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam sejak datang ke Madinah dari roti gandum selama dua hari berturut-turut". (HR. Bukhori dan Muslim)  Dua hari berturut-turut tidak pernah kenyang, artinya berarti, kalau mungkin hari ini ada roti, besok belum tentu ada roti. Subhanallah.   Berkata Ibrahim bin Adham rahimahullah (semoga Allah merahmatinya), "Barangsiapa yang mampu menjaga perutnya, maka dia berarti menjaga agamanya, dan barangsiapa yang mampu menguasai rasa laparnya, maka dia akan mampu menguasai untuk memiliki akhlak yang shalihah. Karena sesungguhnya perbuatan maksiat kepada Allah Subhanahu wata'ala itu jauh dari orang yang lapar, dan sangat dekat dari orang yang kekenyangan."  Ikhwah fiddin azzani rohimani wa rohimakumullah, oleh karenanya Nabi Shalallahu alaihi wa salam dalam mensifati kekayaan dunia, dalam mensifati kecukupan itu dengan bukan banyaknya makanan, bukan banyaknya harta, bukan dengan banyaknya pilihan makanan. TIDAK. Nabi Shalallahu alaihi wa salam mensifatinya dengan makanan pokok yang dimiliki seseorang pada hari itu, maka itu adalah dia telah memiliki dunia dan seisinya.  Nabi Shalallahu alaihi wa salam bersabda "Barangsiapa yang berpagi-pagi dalam kondisi aman di kediamsnnya, sehat badannya, punya makanan pokok untuk harinya maka seakan-akan dunia telah dikumpulkan baginya dari seluruh penjuru". Hadits ini hasan, diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.  Sehingga rasa lapar yang dimiliki oleh orang-orang yang beriman justru akan mampu mengendalikan syahwat, menguatkan cara berfikir, menajamkan kepekaan hati, karena tatkala hati itu peka dia juga akan peka terhadap orang lain.  Bahwa di sana ada orang-orang yang juga sama-sama membutuhkan seperti dia, bahkan mungkin lebih sedih darinya merasakan kesedihan yang sama, hingga dia punya iba, punya rasa ingin menolong kepadanya.  Berbeda dengan orang-orang yang terbiasa dengan kekenyangan, terpenuhi seluruh kehidupannya, mapan seluruhnya maka dia mungkin sulit merasakan itu semua. Oleh karenanya tidaklah Allah Subhanahu wata'ala memilih untuk Nabinya kecuali yang terbaik agar beliau menjadi orang yang sangat perhatian kepada ummatnya.  Sehingga banyak dalam hadits sering mendapati bagaimana nasihat-nasihat Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam, perintah untuk menjaga anak-anak yatim, perintah untuk menjaga janda-janda, perintah untuk memelihara para fuqara, memberi makan pada mereka, hal ini adalah keutamaan dan bahkan dengan kita datang langsung kepada fuqara kepada masakin atau bahkan mengusap kepala anak yatim maka mampu melembutkan hati. Hati yang keras, hati yang kaku membatu akan lembut dengan mengusap anak yatim. Hal itu karena langsung merasakan sebagaimana yang mereka rasakan.  Ikhwah fiddin wa akhawat fillah rohimani wa rohimakumullah, maka inilah kebaikan dari sedikit makan dan sebaliknya  berarti kebanyakan makan, berlebihan di dalamnya maka akan menimbulkan keburukan yang bersebrangan dari kebaikan ini, Wallahuta’ala a'lam bishshowab.  هذا ما أقول لكم وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين، و الحمد الله ربّ العالمين السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ     ✏ Disalin oleh Tim Transkrip  🔁 Dapat diunduh di: http://goo.gl/I4ocdW ✅ Dimuraja'ah oleh Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc. 📚 Berdasarkan kitab Tazkiyatun Nufus (penulis Syaikh Dr. Ahmad Farid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar