Kamis, 23 April 2015

FAIDAH SHOLAT SUNNAH SEBELUM SHOLAT SUBUH


Rasulullah shalallahu 'alahi wa sallam bersabda:
ﺭﻛﻌﺘﺎ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ
" Dua rakaat shalat fajar (qabliyah subuh) lebih
baik daripada dunia dan seisinya.”
[Hr Muslim, At-Tirmidzi, dan An-Nasai]
Maukah Anda mengerjakan suatu pekerjaan
ringan dalam tempo 2 menit namun honornya
adalah mobil mewah?
Tidakkah Anda tergiur jika ada tawaran kerja yang menawarkan gaji bulanan berupa 30 rumah mewah?
Jika Anda masih belum
tertarik, bagaimana kalau 30 buah pulau menjadi milik Anda pribadi beserta semua isi, keindahan,
dan kenikmatannya?
Atau Anda justru tidak
percaya ada tawaran “gila” macam itu?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengabarkan kepada kita bahwa Allah ta’ala,
Sang Maha Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam semesta akan memberikan kita reward yang lebih istimewa dan lebih bernilai daripada satu planet.
Bumi beserta seluruh isinya. Hanya dengan shalat dua rakaat yang ringan, tidak panjang.
Kira-kira 3 menit. Setiap harinya jika mengerjakan shalat ini,
kita akan diberikan pahala dan balasan yang lebih baik dari dunia dan seisinya. Tidak ada
yang mustahil bagi Allah ‘azza wa jalla sebab Dia
Maha Pemurah dan Berkuasa atas segala
sesuatu.
Lebih menarik lagi, shalat ini disunnahkan untuk tidak diperlama temponya.
Imam Muslim membawakan beberapa riwayat yang menerangkan
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang membaca satu ayat di masing-masing
rakaat, Ayat Kursi di rakaat pertama dan Qs Ali Imran ayat 64.
Di lain kesempatan beliau membaca Qs Al-Baqarah: 136 lalu di rakaat kedua membaca Qs Ali Imran: 52.
Kadangkala
beliau hanya membaca Al-Kafirun di rakaat
pertama, kemudian Al-Ikhlash di rakaat kedua.
Bahkan Aisyah sampai menduga bahwa jangan-jangan yang dibaca hanya Al-Fatihah saja karena betapa singkatnya shalat dua rakaat Beliau!
Anda bisa bayangkan alangkah ruginya orang yang enggan mengerjakan dua rakaat ringan yang lebih
baik dari dunia dan seisinya ini. Karena itulah Aisyah mengatakan bahwa Beliau tidak pernah
meninggalkan shalat qabliyah shubuh,
sebagaimana dalam riwayat Al-Bukhari.
Para sahabat pun demikian, mereka merasa rugi kalau
sampai tidak mengerjakannya. Jika mereka belum
sempat mengerjakannya karena sudah iqamat,
mereka mengqadha’nya selepas shalat shubuh.
Imam Abu Dawud mengisahkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat seorang sahabat shalat lagi dua rakaat selepas shalat shubuh berjamaah.
Nabi pun menegurnya
seraya bersabda, “Shalat shubuh hanya dua
rakaat.”
Sahabat tersebut menjawab, “Aku tadi
belum sempat mengerjakan shalat qabliyyah dua
rakaat, maka aku mengerjakannya sekarang.”
Nabi pun menyetujui tindakannya.
Wallahul Muwaffiq
✒Ust Nur Fajri Ramadhan hafidzahulllah
@Program Just One Day One Hadith 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar