ﺍﻟﺘﺄﻧﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻌﺠﻠﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ
" Ketenangan bertindak dari Allah dan
ketergesaan dari setan."
[Hadits hasan riwayat al-Baihaqi]
ketergesaan dari setan."
[Hadits hasan riwayat al-Baihaqi]
Ikhwah fillah...
Ketergesaan adalah tabiat manusia. Allah ta'ala berfirman:
Ketergesaan adalah tabiat manusia. Allah ta'ala berfirman:
"Manusia diciptakan dengan sifat
tergesa-gesa." [Qs 21: 37].
tergesa-gesa." [Qs 21: 37].
Setan pun berusahamemaksimalkan tabiat ini dalam keseharian kita.
Meski demikian, Allah mengilhamkan ketenangandan kematangan bertindak dan berucap ke dalam diri hamba-hambaNya.
Ketergesaan tanpaperhitungan yang matang sering manjadi petaka dan penyesalan di kemudian hari.
Tentu kita tidak lupa akan ketergesaan Bapakkita, Nabi Adam, yang mencicipi buah terlarangkarena tergiur janji setan bahwa ia akan menjadikekal. Padahal, justru sebaliknya, setelahdimakan, Beliau yang tadinya kekal di surga,malah dikeluarkan.
Nabi Musa juga memberi kita pelajaran. Ketika Beliau tergesa-gesa mengingkari Nabi Khidhr, justru mereka harus berpisah.
Nabi Muhammadshallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "JikaMusa bersabar, akan lebih banyak pelajaran yang didapat."
[Hr al-Bukhari]
[Hr al-Bukhari]
Ikhwah fillah...
Ketergesaan begitu sering menyertai kita. Kita tergesa belajar, hingga akhirnya banyak hal yang tidak kita kuasai betul.
Ketergesaan begitu sering menyertai kita. Kita tergesa belajar, hingga akhirnya banyak hal yang tidak kita kuasai betul.
Imam Az-Zuhrimengatakan, "Sungguh ilmu yang kami miliki iniadalah buah menghafal satu-dua hadits atausatu-dua masalah fikih per hari."
Sering kita tergesa dalam doa, sampai langsung mendikte Allah. Lupa mengawali doa denganpujian dan shalawat.
Saat doa tak kunjungterlihat hasilnya, kita mengklaim sepihak bahwa Allah enggan mengabulkan.
Padahal Rasulullahshallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Doa kalian akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa." [muttafaqun 'alaihi]
Kita kadang tergesa dalam berdakwah tanpamemperhatikan prioritas-prioritas dakwah hinggadakwah tidak efektif atau bahkan gagal. Jikasudah tidak mendapat penerimaan, kita puntergesa mencap mereka sebagai orang-orang yang menolak kebenaran, pengikut hawa nafsu, dansebagainya tanpa mengoreksi metode dakwah kita.
Benarlah kata para ulama: "Barangsiapa tergesa melakukan sesuatu sebelum momennya, tidakakan memperolehnya.
Ikhwah fillah...
Bahkan dosa-dosa pada hakikatnya bersumberdari ketergesaan. Riba dan korupsi adalahbentuk ketergesaan mendapat harta sebanyak mungkin, semudah mungkin.
Bahkan dosa-dosa pada hakikatnya bersumberdari ketergesaan. Riba dan korupsi adalahbentuk ketergesaan mendapat harta sebanyak mungkin, semudah mungkin.
Zina dan pacaranadalah ketergesaan syahwat sebelum tiba momen yang halal. Menuduh dan memaki adalah wujudketergesaan kita sebelum tabayyun dan memberi uzur. Demikian seterusnya.
Semua adalahketergesaan kita mereguk kepuasan sesaat dengan mengorbankan kebahagiaan abadi kelak.
Ikhwah fillah...
Namun ingat, tidak tergesa-gesa bukan berarti lamban dan tidak peka. Perbedaannya ada pada kesesuaian dengan petunjuk agama, pemikiran yang matang, musyawarah, dan metode yangtepat.
Namun ingat, tidak tergesa-gesa bukan berarti lamban dan tidak peka. Perbedaannya ada pada kesesuaian dengan petunjuk agama, pemikiran yang matang, musyawarah, dan metode yangtepat.
Taufik dan bimbingan Allah juga besarpengaruhnya. Pun juga tipu daya setan.
Lafal hadits di atas seolah mengisyaratkanbahwa seringkali kita menghendaki cepat tanggap, namun setan mengganggu dan menjadikannyaketergesaan.
Atau bahkan kita sebenarnya menunda untuk berpikir matang karena ragu, namun dengan itulah Allah bimbing kita kepadaat-taanni. Wallahu a'lam
✒ Ust Nur Fajri Ramadhan hafidzahulllah
@ Program Just One Day One Hadits
Tidak ada komentar:
Posting Komentar