Jumat, 24 April 2015

Mengapa Setiap Muslim Harus Belajar Bahasa Arab (11-selesai)

Niat Karena Allah, Maka Dimudahkan Belajar Bahasa Arab

Rintangan terbesar bagi seorang Muslim yang tinggal di US (dan Indonesia –red) terhadap Bahasa Arab adalah keyakinan dirinya sendiri bahwa Bahasa Arab itu sulit. “Saya suka belajar bahasa Arab, tapi saya tidak bisa kalau harus pergi 2 tahun untuk pergi ke mesir atau ke Saudi.”

“Tak bisa saya lakukan, saya tidak punya waktu, saya juga punya keluarga yang harus dinafkahi, saya tidak bisa melakukannya.”

“Sulit, saya sudah pernah nyoba, saya pernah datang ke pertemuan dan beli beberapa buku untuk belajar Bahasa Arab, kemudian saya mulai baca 1-2 halaman. Ketika masuk halaman ketiga, topiknya tentang pelaku, kata kerja, frase kata ganti, dan saya bekata: Subhanaka Allahuma wa bihamdika, ash-hadu alaa ilaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik,” Bukunya ditutup dan masuk rak, padahal masih baru. Banyak terjadi hal yang seperti ini. Kita punya keyakinan bahwa bahasa Arab itu sulit. Dan ketika kamu lihat ada orang yang pintar Bahasa Arabnya.” “Masha Allah, orang itu pinter banget.” Seolah-olah Allah menjadikan hal itu mudah baginya, ia seolah tidak butuh usaha apapun, pokoknya ia langsung bisa.

Tapi kalau kamu lihat seorang pelukis atau pembuat kaligrafi. Kamu lihat betapa mudahnya mereka mengerjakan itu. Kamu gak lihat berjam-jam yang mereka butuhkan untuk mereka melakukan hal ini. Yang kamu lihat hanya hasil jadinya saja. “Masha Allah, orang ini talentanya luar biasa. Allah memberkatinya.” Allah memberkatinya setelah ia berkeringat bertahun-tahun. Ada orang membaca Al-Qur’an dengan indah. “Allah berikan dia suara yang indah.” Tidak, pertama kali dia membaca, dia tidak pernah berhasil membaca Audzubillah dengan syekhnya setelah 35 kali baca. Selama 2 bulan Cuma baca al-Fatihah, tapi dia tetap lanjutkan.

Maka pertama-tama kita harus hilangkan dulu pikiran bahwa yang berhubungan dengan Al-Qur’an itu sulit. Karena janji Allah adalah (QS: 54: 17)… Allah sendiri yang berjanji “Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk mengingat-Ku.” Allah telah menjamin, bahwa Al-Qur’an akan dimudahkan. Allah tidak bilang bahwa akan dimudahkan hanya untuk orang Arab. Allah tidak bilang bahwa akan dimudahkan untuk orang Asia Tenggara, karena mereka bisa bahasa Urdu. Allah mengatakan, Allah akan memudahkan bagi semua orang. Dia cuma minta satu syarat. Kamu tahu apa syaratnya? Akan dimudahkan oleh Allah, bila tujuanmu belajar Al-Qur’an adalah untuk mengingat Allah (dzikr). Jika itu tujuanmu, maka Allah yang memberikan jaminan kemudahan mempelajarinya.

Tapi kemudian Dia memberikan pertanyaan. Subhanallah, pertanyaan yang luar biasa, “Adakah orang yang secara sadar ingin berusaha mengingat Allah?”. Mengingat siapa? Mengingat Aku. Aku mudahkan Al-Qur’an untuk mengingat-Ku. Siapa yang mengingat Allah? Maka apa yang ayat ini ajarkan? Ayat ini mengajarkan kita, bahwa dzikir pada Allah yang paling mulia itu apa? Al-Qur’an. Allah menyebut Al-Qur’an sebagai Adz-Dzikir, pengingat yang paling mulia. Kamu ingin berdizkir pada Allah? Dzikir terbaik adalah yang Allah pilihkan sendiri untukmu. Itulah perkataan Allah.

Dia berkata, siapapun yang datang ingin mengingat-Ku Aku akan mudahkan untuknya. Jadi belajar Tajwid menjadi mudah, belajar huruf Arab jadi mudah, belajar kosa kata jadi mudah, belajar tata bahasa Arab jadi mudah, belajar Tafsir menjadi mudah, menghafal al-Qur’an menjadi mudah. Semua menjadi mudah karena apa yang Allah katakan? Allah-lah yang membuatnya mudah. Jutaan anak di seluruh dunia, tanpa memiliki kemampuan ingatan fotografis, bahkan diantaranya sama sekali tak paham Bahasa Arab, tapi sanggup menghafal al-Qur’an. Ini memenuhi janji yang membuatnya jadi mudahkan? Subhanallah, Dia membuatnya menjadi mudah.
[syahida.com/islamedia]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar