Rabu, 02 September 2015

Memahami prinsip perkembangan anak

⭐SharingmateriIPC/13

Memahami Prinsip-Prinsip Perkembangan Anak 👶🏻👦🏻👧🏻

Oleh: Thasya Sugito

🌷🌷Imam Syafi’I rahimahullah yang sangat fenomenal (hafal Al Qur’an di usia 7 tahun, hafal kitab hadits Al Muwatho’ di usia 10 tahun, dan berfatwa di usia 15 tahun). Ibundanya, Fatimah binti Ubaidillah Azdiyah, adalah seorang wanita luar biasa, yang mendedikasikan dirinya untuk menjadi madrasah pertama bagi anaknya.

🌷🌷Untuk menjadi madrasah pertama bagi anak, patutlah bila para Ibu tak henti belajar dan menggali sumber ilmu, terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak. Selain itu, kemampuan Ibu untuk bisa menerima dengan tulus, penuh cinta dan kesediaan bersusah payah demi tumbuh kembang optimal seorang anak juga menjadi syarat mutlak.

🌷🌷Salah satu yang menjadi penting bagi para Ibu, adalah memahami perkembangan anak. Hal ini haruslah didasari dengan pemahaman atas prinsip-prinsip perkembangan. Jika tidak, maka kekhawatiran akan sering muncul karena anak ‘nampak’ belum mampu seperti anak lain seusianya.  Sebelum memahami tahap-tahap perkembangan anak sesuai usianya, maka penting bagi kita untuk memahami terlebih dahulu beberapa prinsip perkembangan anak.

🌷🌷Berikut adalah beberapa prinsip perkembangan anak yang harus dipahami dan menjadi dasar untuk mengasuh anak:
1⃣ Kematangan dan Proses Belajar Sebagai Dasar Perkembangan

✅Sebesar dan sekeras apapun usaha anda mengajari seorang bayi untuk berbicara, anda tidak akan berhasil. Begitupun bila anda ingin mengajari bayi usia 4 bulan untuk berjalan. Kenapa? Karena secara biologis, pada usia tersebut bayi belum matang untuk berbicara ataupun berjalan. Secara biologis, perubahan yang terjadi di otak dan system syaraf pusatlah yang menentukan perubahan kognitif dan fisik anak, dan akhirnya menentukan kapan anak siap melakukan keterampilan tertentu. 

✅Selanjutnya, lingkungan berperan memberikan pembelajaran, agar potensi pada diri anak tersebut optimal, dan menjadi keterampilan yang nyata.  Contohnya, anak yang kemampuan motorik halusnya sudah matang, tidak akan tiba-tiba terampil menulis bila tidak distimulus oleh lingkungannya.

✅Memahami prinsip ini, insya Allah akan menghindarkan kita dari dua sikap ekstrim yang keliru:
a. Jika sudah waktunya, anak akan bisa dengan sendirinya, dan
b. jika kita mengajarinya, apapun bisa dilakukan anak sedini mungkin.

2⃣Proses Perkembangan: Konkrit dan Sederhana Menuju Kompleksitas

✅Pemahaman anak berkembang secara bertahap. Awalnya sederhana. Ketika melihat buah jeruk dan apel misalnya, ia hanya berpikir bahwa apel itu merah, jeruk itu kuning. Berbeda dengan anak usia 3-5 tahun yang mulai melihat hubungan antara dua benda tersebut. Mereka akan berpikir: Apel dan Jeruk sama-sama buah-buahan.

✅Memahami prinsip ini, menyadarkan kita bahwa bila kita ingin menjelaskan sesuatu yang abstrak dan kompleks, maka jelaskanlah sesuai dengan pemahaman anak di usianya. Misal, ketika ingin menjelaskan tentang Allah, maka jelaskanlah sesuai dengan usia anak. Dengan begitu, tidak akan ada anggapan bahwa anak “tidak cerdas”, hanya karena jawabannya tidak sesuai dengan harapan kita.

3⃣Tumbuh Kembang: Proses yang Berkelanjutan

✅Secara bertahap, sesuai perkembangannya, anak akan menambah dan menyempurnakan keterampilan-keterampilan yang sebelumnya sudah dikuasainya. Keterampilan tersebut menjadi dasar untuk perkembangannya selanjutnya. Sebagian besar anak, pola perkembangannya sama. Contoh:  Sebelum bisa menoleh, bayi bisa mengangkat kepalanya terlebih dulu. Sebelum bisa berlari, anak harus sudah lancar berjalan terlebih dulu.

✅Memahami prinsip ini, akan membuat kita lebih perhatian pada setiap tahap perkembangan anak. Karena keterampilan yang sekarang dikuasainya, akan menentukan keberhasilan penguasaan keterampilan berikutnya. Tidak ada yang tidak penting, karena semuanya adalah satu bagian terintegrasi dari proses tumbuh kembang anak.

4⃣Tumbuh Kembang: Dari Keterampilan Umum Ke Keterampilan Khusus

✅Contoh yang paling mudah adalah perkembangan motorik anak. Dari gerakan fisik yang awalnya sangat umum, tidak terarah dan refleks, menjadi lebih terarah. Dari motorik kasar saja, berkembang ke motorik halus. Dari menggenggam kemudian bisa memungut dengan jari.
✅Memahami ini, akan membuat kita lebih relaks, tidak menuntut secara berlebihan. Kita akan paham bahwa anak memang tidak bisa langsung terampil menggunakan sendok saat makan, namun bila tidak dilatih, anak tidak akan bisa mengembangkan keterampilan tersebut.

5⃣Perbedaan Individual Pada Proses Tumbuh Kembang Anak

✅Meskipun pola dan tahap perkembangannya relative sama pada semua anak, masing-masing anak memiliki jadwal sendiri dalam menguasai keterampilan tertentu. Ada anak yang sudah bisa bicara di usia 15 bulan, ada juga anak yang baru mengucapkan kata pertamanya setelah berusia dua tahun.

✅Bila memahami ini, kita tidak akan mudah membandingkan tumbuh kembang anak anda dengan anak lainnya. Perbandingan hanya akan membuat kita merasa kecewa, atau justru merasa ‘sombong’.

6⃣Anak: Partisipan Aktif dalam Proses Perkembangan dan Belajar

✅Proses belajar adalah proses penyusunan puzzle pengetahuan seorang anak yang didapatnya dari eksplorasi, interaksi dengan lingkungan, dan meniru perilaku. Anak harus memperoleh kesempatan untuk belajar dari pengalamannya.

✅Memahami prinsip ini, kita akan mengerti bahwa tidak semua stimulasi anak harus diprogram dan direncanakan. Anak akan belajar sendiri banyak hal dari lingkungannya. Tugas kita sebagai orang tua adalah memfasilitasi, menemani, dan mengarahkan. Dari situ, bukan hanya anak, tapi kita pun akan belajar banyak.

🌷🌷Setelah memahami prinsip-prinsip perkembangan tersebut, berikutnya adalah memahami tahap-tahap perkembangan anak dalam Islam. Dalam Islam, tahap-tahap perkembangan tersebut dibagi ke dalam fase-fase sebagai berikut:
🔹Masa Bayi (0-2 tahun)
🔹Masa Anak-Anak/ fase thufulah (2-7 tahun)
🔹Masa Tamyiz (7-10 tahun)
🔹Masa Amrad (10-15 tahun)
🔹Masa Taklif (15-18 tahun)

🌷🌷Bagi seorang muslim, maka tanggung jawab pendidikan iman adalah yang pertama dan utama. Yang dimaksud dengan pendidikan iman adalah, mengikat anak dengan dasar-dasar keimanan sejak ia mengerti, membiasakannya dengan rukun islam sejak ia memahami, dan mengajarkan kepadanya dasar-dasar syariat sejak usia tamyiz. Maka, mempelajari tahap-tahap perkembangan anak, menjadi sangat penting agar kita dapat memfasilitasinya sesuai dengan tahapan usianya.

📚Maraji’ :
Perkembangan Anak Jilid 1, Elizabeth Hurlock, 1978

Positive Parenting, Mohammad Fauzil Adhim, 2006

Mendidik Anak Menuju Taklif, Mohammad Fauzil Adhim, 1996

Pendidikan Anak Dalam Islam Jilid 1, Abdullah Nashih Ulwan, 2007

💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🙏 Islamic Parenting Community 🙏 
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞

📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

📷 Instagram: @islamicparenting

🐥 twitter: @isparentingcom

🌏 blog:  isparenting.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar