🌷🌷🌷🌷
HOMESCHOOLING / HOME EDUCATION
🌷🌷🌷🌷
Oleh: Thasya Sugito
🌿🌿Homeschooling, meski sebenarnya bukanlah hal baru, namun kini seolah-olah menjadi trend baru dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan besarnya antusiasme masyarakat untuk melakukan homeschooling.
Tapi, apa sebenarnya homeshooling / home education ini? Apa sih bedanya homeschooling dan home education? Apa yang harus dipersiapkan bila akan memilih homeschooling?
📕📕DEFINISI HOMESCHOOLING
📌Homeschooling adalah alternatif pola pendidikan. Definisinya menjadi tak terbilang, karena setiap keluarga yang menjalankan proses homeschooling pasti memiliki definisi sendiri tergantung pada cara/metode yang mereka gunakan. Namun, definisi paling umum yang dianut sebagian besar orang adalah: “ketika sebuah keluarga menyelenggarakan sendiri pendidikan untuk anak-anaknya, dengan tidak mengirimkannya ke sekolah”.
📌Penyelenggara homeschooling adalah KELUARGA (bukan lembaga), dan basisnya adalah RUMAH. Sebagaimana tercantum dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary, yaitu: The education of children at home by their parents (Pendidikan untuk anak-anak di RUMAH oleh ORANGTUA mereka). John Holt (1977) mendefinisikan homeschooling sebagai “Proses bertumbuh dan belajarnya seorang anak, tanpa pergi ke sekolah”.
Homeschooling menjadi ‘alat’ untuk mencapai tujuan pendidikan. Rentangnya sangat luas. Dari model “unschooling” (tidak terstruktur dan sama sekali jauh dari pola sekolah), hingga model “school at home” (terstruktur dan mirip dengan pola sekolah).
📕📕HOMESCHOOLING / HOME EDUCATION
Sering terdengar istilah homeschooling, namun tidak jarang juga terdengar istilah home education. Lalu sebagian pihak ada yang mendefinisikan berbeda antara homeschooling dan home education. Benarkah dua istilah ini memiliki arti yang berbeda?
Wikipedia menyebutkan bahwa homeschooling juga dikenal dengan kata home education. Hanya saja, kata homeschooling banyak dgunakan di daerah Amerika Utara, sedangkan istilah home education populer di Britania Raya, Eropa, dan Negara-negara persemakmuran.
📌Jadi, tidak ada perbedaan definisi antara homeschooling dan home education.
📕📕MODEL DAN METODE HOMESCHOOLING
Ada banyak sekali model dan metode homeschooling yang dapat kita adopsi bila ingin menjalankan homeschooling. Berikut diantaranya:
📌School at-home Approach, adalah model pendidikan yang serupa dengan yang diselenggarakan di sekolah. Hanya saja, tempatnya tidak di sekolah, tetapi di rumah. Metode ini juga sering disebut textbook approach, traditional approach, atau school approach.
📌Unit studies Approach, adalah model pendidikan yang berbasis pada tema (unit study). Pendakatan ini banyak dipakai oleh orang tua homeschooling. Dalam pendekatan ini, siswa tidak belajar satu mata pelajaran tertentu (matematika, bahasa, dsb), tetapi mempelajari banyak mata pelajaran sekaligus melalui sebuah tema yang dipelajari. Metode ini berkembang atas pemikiran bahwa proses belajar seharusnya terintegrasi (integrated), bukan terpecah-pecah (segmented).
📌The Living Books Approach, adalah model pendidikan melalui pengalaman dunia nyata. Metode ini dikembangkan oleh Charlotte Mason. Pendekatannya dengan mengajarkan kebiasaan baik (good habit), keterampilan dasar (membaca, menulis, matematika), serta mengekspose anak dengan pengalaman nyata, seperti berjalan-jalan, mengunjungi museum, berbelanja ke pasar, mencari informasi di perpustakaan, menghadiri pameran, dan sebagainya.
📌The Classical Approach, adalah model pendidikan yang dikembangkan sejak abad pertengahan. Pendekatan ini menggunakan kurikulum yang distrukturkan berdasarkan tiga tahap perkembangan anak yang disebut Trivium. Penekanan metode ini adalah kemampuan ekspresi verbal dan tertulis. Pendekatannya berbasis teks/literatur (bukan gambar/image).
📌The Waldorf Approach, adalah model pendidikan yang dikembangkan oleh Rudolph Steiner, banyak ditetapkan di sekolah-sekolah alternatif Waldorf di Amerika. Karena Steiner berusaha menciptakan setting sekolah yang mirip keadaan rumah, metodenya mudah diadaptasi untuk homeschool.
📌The Montessori Approach, adalah model pendidikan yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori. Pendekatan ini mendorong penyiapan lingkungan pendukung yang nyata dan alami, mengamati proses interaksi anak-anak di lingkungan, serta terus menumbuhkan lingkungan sehingga anak-anak dapat mengembangkan potensinya, baik secara fisik, mental, maupun spiritual.
📌The Eclectic Approach, memberikan kesempatan pada keluarga untuk mendesain sendiri program homeschooling yang sesuai, dengan memilih atau menggabungkan dari sistem yang ada.
📌Unschooling Approach, berangkat dari keyakinan bahwa anak-anak memiliki keinginan natural untuk belajar dan jika keinginan itu difasilitasi dan dikenalkan dengan pengalaman di dunia nyata, maka mereka akan belajar lebih banyak daripada melalui metode lainnya. Unschooling tidak berangkat dari textbook, tetapi dari minat anak yang difasilitasi.
📕📕Selain itu, pertanyaan yang sering muncul adalah:
Bagaimana dengan legalitasnya?
Bagaimana dengan ijazahnya anak homeschooling?
📌Pemerintah menjamin legalitas peserta homeschooling melalui UU no.20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Homeschooling termasuk dalam jalur penddikan informal, karenanya, saat akan menjalankan homeschooling, peserta dipersilahkan melapor ke dinas pendidikan luar sekolah setempat. Untuk di Indonesia, nantinya peserta homeschooling bisa mengikuti ujian kesetaraan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMA).
🌷🌷Mudah-mudahan, dengan sedikit memahami tentang homeschooling ini, dapat memberkan alternatif bagi kita, para orangtua untuk memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putri kita. 🌷🌷
Sumber:
📒 Konsep Dasar Homeschooling, KOSMIK(Komunitas Homeschooling Mitra Keluarga), 2005
📒Tamasya Belajar, Linda Dobson, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar