Rabu, 02 September 2015

Curahan hati seorang ibu

Bismillaah
Ada kalanya aku berpikir.
Mau sampai kapan sih begini terus.
Rumah yg tak awet rapi
Keranjang cucian yg tak awet kosong
Lantai yg tak awet kinclong
Juga waktuku yg tak awet leluasa
Belum lagi suaraku
Entah ratusan atau ribuan kali aku mengucapkan hal yg
berulang ulang seumur hidup mrk
Apa mrk tidak dengar
Apa mrk tidak mau taat
Apa mrk tidak tau kl waktuku jadi banyak terbuang
karenanya.
Kemudian tentang ibadahku
Apakah aku tidak boleh shalat dgn tenang
Apakah aku tidak boleh mengaji dlm keheningan
Apakah aku harus membiarkan mengalah ketika Quranku
ditarik oleh tangan2 mungil itu?
Mh..
Kadang cita citaku begitu sederhana
Aku hanya ingin makan mie pedas tanpa gangguan
Ingin ngemil tanpa direcoki
Ingin tidur sebentar tanpa dipanggil2 setiap 3menit sekali
Ingin juga sesekali merasakan ada yg menyiapkan teh
manis hangat kesukaanku setelah kehausan menyusui
bayiku semalaman.
Siapa bilang aku tak mau rumah rapi.
Siapa bilang aku tak mau lantai bersih.
Siapa bilang aku tak mau semua serba tertata.
Siapa bilang aku tak mau makan nikmat.
Siapa bilang aku tak mau tidur nyenyak.
Siapa bilang aku tak mau merawat diri.
Taukah siapa penyebabnya.
Sesekali aku marah.
Iya jujur aku marah.
Marah kenapa kalian tdk mengerti keinginanku.
Apa kalian tdk tau ya aku ini manusia juga bisa lelah.
Dengan bahasa omelan mrk hanya menatap bingung apa
sih yg aku bicarakan.
Lalu aku pandangi wajah mereka satu persatu dlm
keheningan malam.
Lihatlah bunda...
Bukankah mereka itu sangat lucu.
Wajah2 polos dan letih setelah seharian berhasil membuat
emosimu naik turun.
Wajah wajah yg Allah ciptakan dengan sedemikian
sempurna.
Bukankah mereka yg sering membuatmu tertawa terbahak
krn tingkah polah tak terduga.
Di saat yg sama saat engkau baru saja selesai
membersihkan pup bayimu yg entah keberapa kali hari itu.
Bukankah mereka alasan yg membuatmu kuat berdiri
hingga sekarang.
Mereka yg memuji2mu seolah engkau ini tanpa cela.
Mereka yg memberimu senyuman dan pelukan seolah
engkau ini segalanya bagi mereka.
Yang kemudian membuatmu ingin melakukan hal2 dgn
lebih baik lagi?
Hmmm..
Baiklah.
Tidak inginkah kau memberikan yg terbaik dari dirimu.
Mereka kan tidak selamanya kecil.
Mereka pun tidak selamanya menyebalkan kan?
Akui saja.
Tanpa mereka kau ini apa.
Mau mengerjakan apapun pasti terasa hambar.
Heii..bahkan ya..
Mungkin selama ini kau yg ditemani mereka.
Mereka yg mendampingi kita belajar dan berproses menjadi
org tua dgn penuh kesabaran.
Mereka yg memberi pelajaran2 pd kita atas perintah
Rabbnya.
Mereka yg justru rela dituduh bahwa smua yg kita kerjakan
demi mereka.
Lalu setelah mereka mengalah berjam jam..berbulan
bulan..bertaun taun..apa yg mrk dapat?
Kebendaan.
Bukan hatimu.
Maka jgn heran jika kau bgitu..bersiaplah saat tua mrk
mgkn hanya memberikanmu kebendaan tapi bukan hati
mereka.
Ayolah bund.
Dewasalah.
Berubahlah selagi sempat.
Siapa yg kekanak2an.
Saat ada hal tidak sesuai keinginan maka kau menyalahkan
mrk kenapa enggan berubah.
Tapi saat kau ada sifat buruk dgn mudah kau katakan
jangan ikuti ayah bundamu.
Padahal engkau tau benar teladan mudah terserap itu
bukan melalui lisan tapi perbuatan.
Selalu ada penyesalan knp blm bisa menjadi ibu yg baik.
Ibu yg masi egois memikirkan 'me time'.
Padahal seharian mrk menanti 'us time'.
Salah satu penghalang adalah gadget.
Dgn alasan bahwa itu salah satu me time.
Padahal itulah penghancur us time.
Maka bun mulai besok buatlah jadwal kpn boleh memegang
hp.
Buatlah itu sebagai sisa2 waktumu saja.
Mgkin awal2 akan aneh.
Jauhkan sejauh2nya.
Sehingga lama2 engkau akan terbiasa tanpanya.
Dan menjadi berat saat harus memegangnya.
Libatkan mrk dengan penuh keceriaan dlm pekerjaan rumah
tanggamu.
Maka kau akan menemukan mrk dgn mudah menularkan
keceriaan masa kecil mrk kpdmu.
Seolah2 engkau mmg seharian bermain2 bersama mereka
dalam segala aktivitas sehari2mu.
Sabarlah bun.
Anak2 lucu itu kelak insyaallah menjadi penjaga2mu.
Menjadi pengingat2mu di saat mgkn engkau lupa dan lalai.
Asalkan skrg engkau rela sungguh2 merawat mrk dan
menjaga amanah2 tsb.
Siapa menanam dia akan menuai.
Dan sungguh Allah tidak akan menyia2kan sekecil apapun
perbuatan baik kita thd makhlukNya.
*Renungan ibu 5 anak di mlm hari ketika kuping menjadi
dingin dari celotehan kemudian rasa bersalah menjalar
menguasai hati.
Semoga Allah mudahkan niat2 baik. Allah gantikan semua
keburukan2 dgn kebaikan2.
Barakallaahu fiikum

#repostfromotherperson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar