Kamis, 27 Agustus 2015

Mengatasi anak pemalu

🐝Apa itu rasa lapar? Saat lambung kosong, tubuh akan mengirim kabar ke otak. Reaksinya, muncul sinyal peringatan agar lambung yang kosong itu segera diisi. Bentuk sinyal peringatan itu: Kita merasa lapar. Mirip dengan soal lapar, saat diri kita merasa terganggu dan  tidak nyaman dalam situasi-kondisi lingkungan tertentu, tubuh juga mengirim sinyal peringatan. Bentuknya; muncul rasa malu.

🐝Rasa lapar, dapat diatasi dengan mengisi lambung. Begitu pula, rasa malu dapat teratasi bila tubuh sudah merasa aman dan nyaman. Namun mengatasi rasa malu ini lebih sulit ketimbang mengatasi rasa lapar. Terutama bagi anak-anak. Sebab, anak-anak yang pemalu, bukannya didukung dan dibantu mengatasi rasa malunya, malah lebih sering diledek atau dimarahi orang sekitar. Entah itu orangtua, guru, teman atau pengasuh.

🌼Anak pemalu; antara pertengahan dan sulit🌼

🐝Mira Ariyani, MSi, dosen STAI Bani Saleh Bekasi, menjelaskan adanya tiga jenis temperamen anak yaitu mudah, slow to warm up, dan sulit.

🐝Anak dengan temperamen mudah umumnya easy going, mudah bergaul, pola makannya teratur, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan percaya dirinya tinggi. Sebaliknya, anak yang sulit, umumnya sulit bergaul, pola makannya tidak teratur, sulit berdaptasi dengan orang lain, dan percaya dirinya rendah.

🐝Temperamen anak pemalu bisa dikatakan berada dalam gradasi antara slow to warm up dan sulit. Bila anak hanya sekedar memerlukan waktu untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan, ia termasuk kategori slow to warm up. Tapi, bila anak begitu pemalunya hingga sulit beradaptasi dengan lingkungan atau orang baru, maka ia termasuk kategori sulit.

🐝Renée Gilbert, Ph.D,  seorang psikolog yang pemalu di saat kecil dan kini memiliki kelas penanganan anak pemalu di Amerika, menguraikan bahwa perilaku pemalu merupakan tindakan yang muncul dari adanya rasa  tidak nyaman dalam situasi sosial yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menikmati kehidupannya. Karena memiliki rasa tidak nyaman itulah seorang pemalu lebih sering menghindar dari lingkungan sosialnya.

🌼Apakah anak pemalu adalah anak yang memiliki kepercayaan diri rendah atau minderan?🌼

🐝Dua konsep pemalu dan minder kadang bercampur aduk sehingga sering disamaratakan. Padahal menurut Mira, anak pemalu dan anak minder sangat berbeda.

🐝Memiliki karakter pemalu adalah satu bawaan lahir yang melekat pada seorang anak dan bisa jelas terlihat sejak seorang anak masih bayi atau balita. Sedangkan minder atau rendah diri muncul karena bentukan sosial, pada hal tertentu, dan terjadi di waktu tertentu saja. Sebagai contoh, bila seorang anak remaja merasa malu bergaul dengan teman sebaya karena tubuhnya yang gemuk atau berjerawat, ia dikatakan tengah minder dengan kondisi tubuhnya. Tetapi belum berarti ia termasuk kategori anak pemalu. Apalagi, bila dalam konteks berhubungan sosial di dalam situasi dan kondisi lain, ia tidak punya masalah.

🐝Sementara seorang bayi atau balita yang pemalu saat diajak bersosialisasi, tentu bukan minder melainkan memang berkarakter pemalu. “Di usia bayi atau balita, malunya itu bukan minder. Bayi kan belum tahu kenapa mereka harus minder?” urai dosen lulusan psikologi perkembangan program pascasarjana Universitas Indonesia ini pula.

🌼Faktor genetik dan lingkungan🌼

🐝Hampir semua orang memahami, faktor genetik dan lingkungan memegang peran penting dalam membentuk kepribadian seseorang dan dalam banyak hal. Kedua faktor ini, genetik dan lingkungan saling berkait, menguatkan atau melemahkan karakter seseorang.

🐝Hanya saja, banyak orang tak paham, bahwa sifat pemalu merupakan bawaan lahir, sehingga anak yang dilahirkan dari bapak-ibu yang pemalu, biasanya akan menjadi anak  pemalu juga.

🐝Mira mencontohkan bagaimana pengaruh genetik dan lingkungan bermain dalam hal sifat pemalu. Ada seorang anak yang salah satu karakter ibu kandungnya adalah pemalu, diadopsi oleh ibu angkat yang tidak pemalu. Ternyata si anak berkembang dengan karakter yang lebih mirip dengan karakter ibu angkatnya.

🐝Namun, memasuki usia dewasa, muncul juga karakter ibu kandungnya. Sang anak muncul juga sifat pemalunya, sehingga ia seringkali menemui kegamangan, kecanggungan, ketidaknyamanan saat harus berhadapan dengan situasi sosial yang baru atau asing. Ini berarti, tutur Mira, meski dapat dimodifikasi oleh faktor lingkungan, ternyata faktor genetik pun tidak bisa dihilangkan.

🐝Sifat pemalu  akan bertambah bila anak jarang diajak bersosialisasi oleh orangtuanya. Sebaliknya, karakter ini pun bisa dilunakkan oleh lingkungan mesti tak akan hilang seluruhnya. Bahkan beberapa nama terkenal seperti aktor Tom Hanks dan tokoh Abraham Lincoln saja, sebagaimana terungkap dalam 
“Shy Celebrities”-nya Gilbert, bisa berubah menjadi orang-orang yang mampu tampil di depan publik dengan penuh kepercayaan diri, meski pada awalnya mereka adalah anak-anak yang pemalu.

🌼10 upaya orangtua🌼

🐝Mengingat sifat pemalu yang diabaikan dan dibiarkan dapat tumbuh berlebihan dan menghambat pergaulan anak, maka orangtua perlu berupaya serius, tekun dan tuntas untuk mengatasinya. Misalnya saja lewat 10 langkah berikut ini:

1⃣Identifikasi penyebab malu anak

Perhatikanlah dimana anak sering malu dan menarik dirinya? Di sekolah? Pesta orangtua? Di acara keluarga besar? Di teman-teman sekitar rumah? Atau, hampir di setiap kesempatan di luar rumah? Sering sekali yang menjadi penyebab adalah karena anak memiliki kesulitan untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Apa yang harus dibicarakan dengan teman-teman? Umumnya, anak memerlukan bimbingan interaksi sosial, khususnya tentang percakapan umum dengan lingkungannya.

2⃣Berikan role model perilaku sosial percaya diri

Berilah contoh teladan, seperti memulai ucapkan salam dan menjabat tangan terlebih dahulu saat bertemu dengan tetangga atau orangtua dari teman anak. Bila anak belum kenal pada mereka, jangan lupa mengenalkannya. Jangan pernah menghina atau meremehkan orang lain di depan anak atau berlalu di hadapan orang tanpa mengucapkan, misalnya ”Permisi...”

3⃣Ajarkan teknik sosialisasi

Undanglah anak salah seorang teman bermain di rumah. Lalu tunjukkan lewat perilaku orangtua sendiri bagaimana caranya memperlakukan teman atau tamu ini dengan baik.

4⃣Ajarkan anak berani mengambil risiko

Anak pemalu umumnya sangat pencemas. Takut salah, takut ditertawakan, takut menyinggung orang lain, dan lain-lain. Ajarkanlah untuk tidak terlalu mencemaskan hal-hal itu dan berani mengambil risiko sepanjang hal itu tidak merugikan dirinya dan orang lain.

5⃣Dorong perubahan secara bertahap

Tentu saja tak mungkin berharap perilaku anak pemalu dapat berubah dalam waktu singkat. Ingatkan saja anak pada prinsip, ”Kalau kamu ragu-ragu, lakukan perlahan,”

6⃣Bantulah anak mengidentifikasi bakat atau hobi yang membuatnya merasa berharga.

 Biasanya, anak pemalu cepat mengambil kesimpulan yang kadang  digeneralisir. Misalnya, setelah mencoba  bulutangkis dan dia tidak suka, anak bisa   mengambil kesimpulan ”Saya tidak suka olahraga.” Maka, bersabarlah dalam menggali bakat dan hobinya.

7⃣Bantulah anak  menata emosi

Beri rasa nyaman bagi perasaan anak, sebab, umumnya anak pemalu sangat sensitif dan cepat putus asa.

8⃣Ajarkan toleransi dan menghargai orang lain

Beri pengertian bahwa setiap orang belum tentu melakukan hal-hal yang benar.  Hal ini bisa dimulai orangtua dengan mentolerir kesalahan kecil anak dan tetap memberikan penghargaan terhadap dirinya.

9⃣Hindari labelisasi pemalu
Memberikan cap ”anak pemalu” sama sekali tidak baik. Anak justru semakin menyesuaikan perilakunya dengan label yang diberikan.

🔟Mencari bantuan tenaga ahli bila diperlukan

Bila berbagai upaya sudah dilakukan, namun belum ada perubahan ke arah yang positif. Maka, cobalah mencari bantuan ahlinya.

📖 Artikel:
http://www.ummi-online.com/mengatasi-anak-pemalu.html (23 Februari 2015)

💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🙏 Islamic Parenting Community 🙏 
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞

📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

📷 Instagram: @islamicparenting

🐥 twitter: @isparentingcom

🌏 blog:  isparenting.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar