🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
SharingmateriIPC/30
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
📆 16 Oktober 2015
📆 3 Muharram 1437
_______________________
📝 Disarikan oleh: Bunga Erlita Rosalia
🚦MENGENAL POSITIF DISIPLIN🚦
X: "Eh bunda! itu anak nya jangan terlalu di kasih banyak aturan! nanti jadi terkekang loh! gak baik buat anak!"
Y: "Tapi jeng, kalau gak saya kasih aturan nanti malah gak tau tata krama. Kayak anaknya ibu A itu loh. Masa kemana mana gak pakai sandal, trua masuk ke rumah saya lagi. Kan kotor rumah saya jadinya"
IPCers pernah mendengar percakapan diatas? atau mungkin pernah mengalaminya?
Disiplin kepada anak adalah hal yang sedikit rumit. Karena pada dasarnya tidak ada patokan atau batasan khusus tentang disiplin pada anak.
Nah, bagaimana sih cara mendisiplinkan anak? Apa sih manfaat nya untuk anak dan orangtua? Mari kita simak sama sama yuk IPC-ers.
------------------------------------💙
1⃣ Disiplin tidak sama dengan emosi😣🙅
Apa itu disiplin? Disiplin artinya adalah melakukan sesuatu hal tanpa kompromi, atau melakukan sesuatu hal yang telah di sepakati tanpa kompromi atau alasan.
Misalkan kita sudah sepakat untuk menerapkan aturan jam tidur pukul 21.00 malam. Maka kita harus mentaati aturan tersebut. Tanpa ada alasan mendesak atau sesuatu hal diluar kehendak kita.
Apa itu disiplin positif?
“Disiplin positif adalah penerapan disiplin yang bertujuan tidak hanya mengatasi masalah tingkah laku, tetapi juga dapat membantu anak mengembangkan rasa percaya diri (self confidence), kedisiplinan diri, tanggung jawab, harga diri (self-esteem) yang sehat serta berbagai keterampilan hidup (life skills). Terutama keterampilan dalam memecahkan masalah.
Biasanya kekeliruan orangtua adalah mengartikan disiplin sebagai 'tiket legal' untuk membentak, menghardik, bahkan memukuli anak. Berlindung di balik kata "saya mau anak saya disiplin! makanya harus saya keraskan dia!". Benar kan seperti itu?
Disiplin tidak ada hubungan nya dengan emosi orangtua, apalagi sampai main cubit, atau pukul.
Disiplin itu adalah sebuah proses belajar untuk anak, dan anak akan belajar langsung dari orangtua nya, lalu jika ayah bunda sudah keduluan emosi, anak akan belajar apa? Alih alih anak belajar disiplin, anak malah akan 'memendam' emosi yang dia terima dari orangtuanya.
Pembiasaan disiplin pada anak memang tidak mudah, banyak rintangan dan halangan. Tapi disinilah kunci disiplin sesungguhnya. Disiplin tidak terbentuk hanya dalam waktu satu dua hari, seminggu dua minggu. Disiplin membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. And there is no shortcut. Tidak ada jalan pintas untuk disiplin.
❓❓❓❓❓❓❓
Bagaimana cara mendisiplinkan anak tanpa emosi?
☁ Komunikasikan dengan anak bentuk disiplin apa yang ingin kita lakukan dan minta persetujuan anak.
"Nak, bunda mulai besok bunda akan ajarkan bangun pagi pukul 4 yah. Supaya bisa shalat subuh dengan ayah di masjid, selain itu juga supaya badanmu terasa lebih segar. Setuju ya nak?"
☁Beri apresiasi berupa kalimat positif, pelukan atau ciuman saat pada anak berhasil melakukannya.
"Wah, pintar dan shaleh ya anak bunda. Sudah 3 hari bangun nya tepat pukul 4. Terima kasih ya nak sudah membantu bunda"
☁Komunikasikan dengan anak jika anak mulai lalai dengan kedisiplinannya.
"Nak, bunda perhatikan sejak kemarin kok bangun nya kesiangan terus yah. Ada apa nak? Apakah tadi di sekolah capek sekali?"
☁Jika perlu buat reward dan konsekuensi saat anak mulai lalai dengan disiplin nya. Tapi jangan fokus dengan emosi. Fokus pada tujuan disiplin yang kita buat. Agar anak tetap mengerjakan kedisiplinannya karena fungsi dan tujuannya, bukan karena menghindari konsekuensi yang telah.
disepakati.
"Nak, kita sudah sepakat yah kalau kamu tidak bagun pagi 5 hari berturut turut maka tidak ada jatah menonton tv saat weekend"
❗❗❗ Hati-hati dgn pemberian reward. Sebaiknya reward tidak dijanjikan di awal.
2⃣ Dukungan orang sekitar 👪👪👪
Biasanya salah satu ujian terberat saat orangtua menerapkan disiplin pada anak adalah kurangnya dukungan dari lingkungan. Terutama ayah dan ibu kita yang biasanya sering memanjakan dan mengiyakan keinginan anak. Lalu, bagaimana cara kita membuat lingkungan sekitar menjadi paham bahkan mungkin membantu kita untuk mendisiplinkan anak.
☁ Komunikasikan dengan baik bentuk disiplin yang ingin kita terapkan kepada anak. Berikan fakta.
"Iya eyang, aku tuh lagi ngajarin si kakak supaya gak makan permen. Soalnya permen itu bisa merusak gigi dengan cepat, selain itu juga gak ada kandungan gizinya. Kalau mau manis manis besok si kakak dikasih buah buahan aja ya eyang"
☁ Ikutkan orang sekitar untuk mendisiplinkan anak.
"Eyang, si adek lagi aku ajarin shalat tepat waktu. Besok besok kalau eyang ke masjid coba diajak si adek. Pasti dia seneng banget shalat di masjid sama eyang"
☁ Ucapkan terimakasih saat orang lain membantu kita untuk mendisiplinkan anak. Ini hal simpel, tapi bisa berefek besar. Orang lain akan merasa di apresiasi oleh kita, dan gak 'kapok' untuk bantuin kita mendisiplinkan anak.
"Eyang, terima kasih ya, tadi si adek minta indomie sama eyang gak dikasih, malah dibuatin sop jagung, eh si adek kesenengan banget tuh"
3⃣ Do Not Listen to Nyinyir 🐣
Setiap orangtua memiliki cara mendidik dan mendisiplinkan anak masing2. Tidak ada yang benar, dan tidak ada yang salah selama masih dalam syariat islam. Terkadang kita sering mendengar ke'nyinyir'an orang tentang kedisiplinan kita terhadap anak.
"Eh pah, anak nya ibu itu tuh kalau tidur jam 8 malem loh pah. Apa mulai sekarang si kakak kita buat jadwal tidur jam 9 malem aja?"
Tak perlu mendengar nyinyiran orang, apalagi yang isi nya kalimat negatif dan gak ada manfaat nya sedikitpun. Stick out dengan kedisiplinan yang kita buat, selama tidak keluar dari syariat. Terima masukan positif but do not listen to nyinyir.
4⃣ Berdoa, Sabar dan Ikhlas 🙏🙇
Menerapkan disiplin pada anak pasti menguras tenaga dan fikiran. Belum lagi jika kita memiliki 2 atau 3 anak, itu artinya tenaga siap dikuras habis.
Selipkan doa doa tulus saat kita sedang membereskan mainannya yang seharusnya sudah di bereskan, tapi masih berantakan bahkan ada yang masuk kolong.
Panjatkan doa doa Ikhlas kita saat membereskan makanan anak yang berantakan saat anak belajar memakai sendok.
Minta kepada Allah untuk diberikan hati yang lapang, agar bisa mendidik anak sesuai dengan syariatnya.
Minta kepada Allah untuk dimudahkan langkah kaki anak kita untuk mentaati perintahNya.
Percayalah, semua peluh, keringat, airmata yang kita berikan untuk anak tidak akan sia sia
Bahkan disitulah nikmatnya. Kenapa nikmat? Karena menjadi ibu itu arti nya menjadi pintu syurga.
❤❤❤❤❤❤❤
So....yg perlu dilakukan mulai saat ini adalah: menghargai anak, berikan tanggungjawab
sesuai usia, terapkan aturan dan konsekuensi yg jelas dan tegas, jadilah teladan yang baik serta bersikap adil dan seimbang dalam memberikan penghargaan maupun konsekuensi.
Wallahualam
Referensi:
📕 Bridget Benz Sizer. Seven Tips for Practising Positive Discipline. http://www.pbs.org/parents/talkingwithkids/positive_discipline_tips.html. Diakses pada 16 Oktober 2015
📘Shaura.Menerapkan Disiplin Positif Pada Anak. http://princess-shaura.blogspot.co.id/2012/02/menerapkan-disiplin-positif-pada-anak.html?m=1. Diakses pada 16 Oktober 2015
📚Divisi Program IPC ✏
💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🙏 Islamic Parenting Community 🙏
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞
Tidak ada komentar:
Posting Komentar