Kamis, 27 Agustus 2015

Mengatasi anak pemalu

🐝Apa itu rasa lapar? Saat lambung kosong, tubuh akan mengirim kabar ke otak. Reaksinya, muncul sinyal peringatan agar lambung yang kosong itu segera diisi. Bentuk sinyal peringatan itu: Kita merasa lapar. Mirip dengan soal lapar, saat diri kita merasa terganggu dan  tidak nyaman dalam situasi-kondisi lingkungan tertentu, tubuh juga mengirim sinyal peringatan. Bentuknya; muncul rasa malu.

🐝Rasa lapar, dapat diatasi dengan mengisi lambung. Begitu pula, rasa malu dapat teratasi bila tubuh sudah merasa aman dan nyaman. Namun mengatasi rasa malu ini lebih sulit ketimbang mengatasi rasa lapar. Terutama bagi anak-anak. Sebab, anak-anak yang pemalu, bukannya didukung dan dibantu mengatasi rasa malunya, malah lebih sering diledek atau dimarahi orang sekitar. Entah itu orangtua, guru, teman atau pengasuh.

🌼Anak pemalu; antara pertengahan dan sulit🌼

🐝Mira Ariyani, MSi, dosen STAI Bani Saleh Bekasi, menjelaskan adanya tiga jenis temperamen anak yaitu mudah, slow to warm up, dan sulit.

🐝Anak dengan temperamen mudah umumnya easy going, mudah bergaul, pola makannya teratur, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan percaya dirinya tinggi. Sebaliknya, anak yang sulit, umumnya sulit bergaul, pola makannya tidak teratur, sulit berdaptasi dengan orang lain, dan percaya dirinya rendah.

🐝Temperamen anak pemalu bisa dikatakan berada dalam gradasi antara slow to warm up dan sulit. Bila anak hanya sekedar memerlukan waktu untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan, ia termasuk kategori slow to warm up. Tapi, bila anak begitu pemalunya hingga sulit beradaptasi dengan lingkungan atau orang baru, maka ia termasuk kategori sulit.

🐝Renée Gilbert, Ph.D,  seorang psikolog yang pemalu di saat kecil dan kini memiliki kelas penanganan anak pemalu di Amerika, menguraikan bahwa perilaku pemalu merupakan tindakan yang muncul dari adanya rasa  tidak nyaman dalam situasi sosial yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menikmati kehidupannya. Karena memiliki rasa tidak nyaman itulah seorang pemalu lebih sering menghindar dari lingkungan sosialnya.

🌼Apakah anak pemalu adalah anak yang memiliki kepercayaan diri rendah atau minderan?🌼

🐝Dua konsep pemalu dan minder kadang bercampur aduk sehingga sering disamaratakan. Padahal menurut Mira, anak pemalu dan anak minder sangat berbeda.

🐝Memiliki karakter pemalu adalah satu bawaan lahir yang melekat pada seorang anak dan bisa jelas terlihat sejak seorang anak masih bayi atau balita. Sedangkan minder atau rendah diri muncul karena bentukan sosial, pada hal tertentu, dan terjadi di waktu tertentu saja. Sebagai contoh, bila seorang anak remaja merasa malu bergaul dengan teman sebaya karena tubuhnya yang gemuk atau berjerawat, ia dikatakan tengah minder dengan kondisi tubuhnya. Tetapi belum berarti ia termasuk kategori anak pemalu. Apalagi, bila dalam konteks berhubungan sosial di dalam situasi dan kondisi lain, ia tidak punya masalah.

🐝Sementara seorang bayi atau balita yang pemalu saat diajak bersosialisasi, tentu bukan minder melainkan memang berkarakter pemalu. “Di usia bayi atau balita, malunya itu bukan minder. Bayi kan belum tahu kenapa mereka harus minder?” urai dosen lulusan psikologi perkembangan program pascasarjana Universitas Indonesia ini pula.

🌼Faktor genetik dan lingkungan🌼

🐝Hampir semua orang memahami, faktor genetik dan lingkungan memegang peran penting dalam membentuk kepribadian seseorang dan dalam banyak hal. Kedua faktor ini, genetik dan lingkungan saling berkait, menguatkan atau melemahkan karakter seseorang.

🐝Hanya saja, banyak orang tak paham, bahwa sifat pemalu merupakan bawaan lahir, sehingga anak yang dilahirkan dari bapak-ibu yang pemalu, biasanya akan menjadi anak  pemalu juga.

🐝Mira mencontohkan bagaimana pengaruh genetik dan lingkungan bermain dalam hal sifat pemalu. Ada seorang anak yang salah satu karakter ibu kandungnya adalah pemalu, diadopsi oleh ibu angkat yang tidak pemalu. Ternyata si anak berkembang dengan karakter yang lebih mirip dengan karakter ibu angkatnya.

🐝Namun, memasuki usia dewasa, muncul juga karakter ibu kandungnya. Sang anak muncul juga sifat pemalunya, sehingga ia seringkali menemui kegamangan, kecanggungan, ketidaknyamanan saat harus berhadapan dengan situasi sosial yang baru atau asing. Ini berarti, tutur Mira, meski dapat dimodifikasi oleh faktor lingkungan, ternyata faktor genetik pun tidak bisa dihilangkan.

🐝Sifat pemalu  akan bertambah bila anak jarang diajak bersosialisasi oleh orangtuanya. Sebaliknya, karakter ini pun bisa dilunakkan oleh lingkungan mesti tak akan hilang seluruhnya. Bahkan beberapa nama terkenal seperti aktor Tom Hanks dan tokoh Abraham Lincoln saja, sebagaimana terungkap dalam 
“Shy Celebrities”-nya Gilbert, bisa berubah menjadi orang-orang yang mampu tampil di depan publik dengan penuh kepercayaan diri, meski pada awalnya mereka adalah anak-anak yang pemalu.

🌼10 upaya orangtua🌼

🐝Mengingat sifat pemalu yang diabaikan dan dibiarkan dapat tumbuh berlebihan dan menghambat pergaulan anak, maka orangtua perlu berupaya serius, tekun dan tuntas untuk mengatasinya. Misalnya saja lewat 10 langkah berikut ini:

1⃣Identifikasi penyebab malu anak

Perhatikanlah dimana anak sering malu dan menarik dirinya? Di sekolah? Pesta orangtua? Di acara keluarga besar? Di teman-teman sekitar rumah? Atau, hampir di setiap kesempatan di luar rumah? Sering sekali yang menjadi penyebab adalah karena anak memiliki kesulitan untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Apa yang harus dibicarakan dengan teman-teman? Umumnya, anak memerlukan bimbingan interaksi sosial, khususnya tentang percakapan umum dengan lingkungannya.

2⃣Berikan role model perilaku sosial percaya diri

Berilah contoh teladan, seperti memulai ucapkan salam dan menjabat tangan terlebih dahulu saat bertemu dengan tetangga atau orangtua dari teman anak. Bila anak belum kenal pada mereka, jangan lupa mengenalkannya. Jangan pernah menghina atau meremehkan orang lain di depan anak atau berlalu di hadapan orang tanpa mengucapkan, misalnya ”Permisi...”

3⃣Ajarkan teknik sosialisasi

Undanglah anak salah seorang teman bermain di rumah. Lalu tunjukkan lewat perilaku orangtua sendiri bagaimana caranya memperlakukan teman atau tamu ini dengan baik.

4⃣Ajarkan anak berani mengambil risiko

Anak pemalu umumnya sangat pencemas. Takut salah, takut ditertawakan, takut menyinggung orang lain, dan lain-lain. Ajarkanlah untuk tidak terlalu mencemaskan hal-hal itu dan berani mengambil risiko sepanjang hal itu tidak merugikan dirinya dan orang lain.

5⃣Dorong perubahan secara bertahap

Tentu saja tak mungkin berharap perilaku anak pemalu dapat berubah dalam waktu singkat. Ingatkan saja anak pada prinsip, ”Kalau kamu ragu-ragu, lakukan perlahan,”

6⃣Bantulah anak mengidentifikasi bakat atau hobi yang membuatnya merasa berharga.

 Biasanya, anak pemalu cepat mengambil kesimpulan yang kadang  digeneralisir. Misalnya, setelah mencoba  bulutangkis dan dia tidak suka, anak bisa   mengambil kesimpulan ”Saya tidak suka olahraga.” Maka, bersabarlah dalam menggali bakat dan hobinya.

7⃣Bantulah anak  menata emosi

Beri rasa nyaman bagi perasaan anak, sebab, umumnya anak pemalu sangat sensitif dan cepat putus asa.

8⃣Ajarkan toleransi dan menghargai orang lain

Beri pengertian bahwa setiap orang belum tentu melakukan hal-hal yang benar.  Hal ini bisa dimulai orangtua dengan mentolerir kesalahan kecil anak dan tetap memberikan penghargaan terhadap dirinya.

9⃣Hindari labelisasi pemalu
Memberikan cap ”anak pemalu” sama sekali tidak baik. Anak justru semakin menyesuaikan perilakunya dengan label yang diberikan.

🔟Mencari bantuan tenaga ahli bila diperlukan

Bila berbagai upaya sudah dilakukan, namun belum ada perubahan ke arah yang positif. Maka, cobalah mencari bantuan ahlinya.

📖 Artikel:
http://www.ummi-online.com/mengatasi-anak-pemalu.html (23 Februari 2015)

💞〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🙏 Islamic Parenting Community 🙏 
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰💞

📌 fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

📷 Instagram: @islamicparenting

🐥 twitter: @isparentingcom

🌏 blog:  isparenting.wordpress.com

Selasa, 18 Agustus 2015

Renungan for momy

🍂Copas tulisan Bunda kaska IIP Solok Sumatera Barat, dari IIP Padang🍂

Bismillaah
Ada kalanya aku berpikir.
Mau sampai kapan sih begini terus.
Rumah yg tak awet rapi
Keranjang cucian yg tak awet kosong
Lantai yg tak awet kinclong
Juga waktuku yg tak awet leluasa
Belum lagi suaraku
Entah ratusan atau ribuan kali aku mengucapkan hal yg
berulang ulang seumur hidup mrk
Apa mrk tidak dengar
Apa mrk tidak mau taat
Apa mrk tidak tau kl waktuku jadi banyak terbuang
karenanya.
Kemudian tentang ibadahku
Apakah aku tidak boleh shalat dgn tenang
Apakah aku tidak boleh mengaji dlm keheningan
Apakah aku harus membiarkan mengalah ketika Quranku
ditarik oleh tangan2 mungil itu?
Mh..
Kadang cita citaku begitu sederhana
Aku hanya ingin makan mie pedas tanpa gangguan
Ingin ngemil tanpa direcoki
Ingin tidur sebentar tanpa dipanggil2 setiap 3menit sekali
Ingin juga sesekali merasakan ada yg menyiapkan teh
manis hangat kesukaanku setelah kehausan menyusui
bayiku semalaman.
Siapa bilang aku tak mau rumah rapi.
Siapa bilang aku tak mau lantai bersih.
Siapa bilang aku tak mau semua serba tertata.
Siapa bilang aku tak mau makan nikmat.
Siapa bilang aku tak mau tidur nyenyak.
Siapa bilang aku tak mau merawat diri.
Taukah siapa penyebabnya.
Sesekali aku marah.
Iya jujur aku marah.
Marah kenapa kalian tdk mengerti keinginanku.
Apa kalian tdk tau ya aku ini manusia juga bisa lelah.
Dengan bahasa omelan mrk hanya menatap bingung apa
sih yg aku bicarakan.
Lalu aku pandangi wajah mereka satu persatu dlm
keheningan malam.
Lihatlah bunda...
Bukankah mereka itu sangat lucu.
Wajah2 polos dan letih setelah seharian berhasil membuat
emosimu naik turun.
Wajah wajah yg Allah ciptakan dengan sedemikian
sempurna.
Bukankah mereka yg sering membuatmu tertawa terbahak
krn tingkah polah tak terduga.
Di saat yg sama saat engkau baru saja selesai
membersihkan pup bayimu yg entah keberapa kali hari itu.
Bukankah mereka alasan yg membuatmu kuat berdiri
hingga sekarang.
Mereka yg memuji2mu seolah engkau ini tanpa cela.
Mereka yg memberimu senyuman dan pelukan seolah
engkau ini segalanya bagi mereka.
Yang kemudian membuatmu ingin melakukan hal2 dgn
lebih baik lagi?
Hmmm..
Baiklah.
Tidak inginkah kau memberikan yg terbaik dari dirimu.
Mereka kan tidak selamanya kecil.
Mereka pun tidak selamanya menyebalkan kan?
Akui saja.
Tanpa mereka kau ini apa.
Mau mengerjakan apapun pasti terasa hambar.
Heii..bahkan ya..
Mungkin selama ini kau yg ditemani mereka.
Mereka yg mendampingi kita belajar dan berproses menjadi
org tua dgn penuh kesabaran.
Mereka yg memberi pelajaran2 pd kita atas perintah
Rabbnya.
Mereka yg justru rela dituduh bahwa smua yg kita kerjakan
demi mereka.
Lalu setelah mereka mengalah berjam jam..berbulan
bulan..bertaun taun..apa yg mrk dapat?
Kebendaan.
Bukan hatimu.
Maka jgn heran jika kau bgitu..bersiaplah saat tua mrk
mgkn hanya memberikanmu kebendaan tapi bukan hati
mereka.
Ayolah bund.
Dewasalah.
Berubahlah selagi sempat.
Siapa yg kekanak2an.
Saat ada hal tidak sesuai keinginan maka kau menyalahkan
mrk kenapa enggan berubah.
Tapi saat kau ada sifat buruk dgn mudah kau katakan
jangan ikuti ayah bundamu.
Padahal engkau tau benar teladan mudah terserap itu
bukan melalui lisan tapi perbuatan.
Selalu ada penyesalan knp blm bisa menjadi ibu yg baik.
Ibu yg masi egois memikirkan 'me time'.
Padahal seharian mrk menanti 'us time'.
Salah satu penghalang adalah gadget.
Dgn alasan bahwa itu salah satu me time.
Padahal itulah penghancur us time.
Maka bun mulai besok buatlah jadwal kpn boleh memegang
hp.
Buatlah itu sebagai sisa2 waktumu saja.
Mgkin awal2 akan aneh.
Jauhkan sejauh2nya.
Sehingga lama2 engkau akan terbiasa tanpanya.
Dan menjadi berat saat harus memegangnya.
Libatkan mrk dengan penuh keceriaan dlm pekerjaan rumah
tanggamu.
Maka kau akan menemukan mrk dgn mudah menularkan
keceriaan masa kecil mrk kpdmu.
Seolah2 engkau mmg seharian bermain2 bersama mereka
dalam segala aktivitas sehari2mu.
Sabarlah bun.
Anak2 lucu itu kelak insyaallah menjadi penjaga2mu.
Menjadi pengingat2mu di saat mgkn engkau lupa dan lalai.
Asalkan skrg engkau rela sungguh2 merawat mrk dan
menjaga amanah2 tsb.
Siapa menanam dia akan menuai.
Dan sungguh Allah tidak akan menyia2kan sekecil apapun
perbuatan baik kita thd makhlukNya.
*Renungan ibu 5 anak di mlm hari ketika kuping menjadi
dingin dari celotehan kemudian rasa bersalah menjalar
menguasai hati.
Semoga Allah mudahkan niat2 baik. Allah gantikan semua
keburukan2 dgn kebaikan2.
Barakallaahu fiikum

Resep bayi balita 2

🍲 Cawan Pisang Ayam 🍗

Bahan:
Pisang kepok, ayam (cincang), keju, air, wortel, dan labu siam.

Cara membuat:
1⃣ pisang dilumatkan/dihaluskan
2⃣ ayam dicincang
3⃣ keju diparut
4⃣ wortel dan labu siam diparut
5⃣ pisang, ayam, keju, air, dicampur, dan diaduk hingga rata
6⃣ letakkan daun jeruk (buang tulang daunnya) di dasar mangkuk tahan panas
7⃣ masukkan campuran pisang, keju, ayam, dan air ke mangkuk tahan panas
8⃣ kukus selama kurang lebih 20 menit
9⃣ kukus wortel dan labu siam parut secara terpisah
🔟 siap disajikan

Bisa untuk MPASI (usia +10m) dan makanan utk org dewasa.

Resep aslinya pakai brokoli, karna di rumah gak ada stok brokoli jadi pake labu siam 😊

Sumber: "Buku Super Lengkap Makanan Bayi Sehat Alami"

Resep bayi balita

Dari Uni Shona👸

🍗🍗Tumis Ayam Suwir +1th

➡Bahan-Bahan:
1⃣100 gram tempe (skip, uni ga pake)
2⃣100 gram dada ayam suwir
3⃣1 sendok teh margarin
4⃣1 siung bawang putih
5⃣50 ml kaldu (uni pake kaldu ayam instan non msg, Alania)

➡Cara Pembuatan:
1⃣Panaskan 1 sendok teh margarin,
2⃣tumis 1 siung bawang putih cincang hingga harum.
3⃣Masukkan 50 ml kaldu, masak hingga mendidih.
4⃣Masukkan 100 gram dada ayam suwir dan tempe masak hingga bahan matang.
5⃣Angkat, sajikan setelah dingin.

🍲🍲🍲🍲🍲

Sumber: Resep Makanan Bayi dan Balita👶👍

Komunikasi produktif dgn pasangan

Originally created by @fufuelmart

Komunikasi adalah salah satu elemen penting dalam setiap interaksi antar sesama manusia, begitupun dalam pernikahan. Banyak banget teori tentang bagaimana berkomunikasi yang baik antar suami dan istri, tapi saat mengaplikasikannya tidak semudah teorinya. Sekarang ini, saya akan membahas 3 hal yang biasanya menghambat proses komunikasi yang baik antara suami dan istri. Langsung saja, ini dia...

Yang pertama, adanya "Mindset" yang berbeda tentang bagaimana berkomunikasi dalam pernikahan.

Saat menikah dengan pasangan, kita adalah dua asing yang disatukan dalam sebuah ikatan; dengan dua pola pikir berbeda, dua kebiasaan bertahun2 yang berbeda, dua isi kepala dan tingkah laku berbeda serta dua keluarga yang berbeda. Oleh karena itu, patut dipahami bahwa perbedaan cara komunikasi pun akan berbeda. Karena tak ada sekolah pernikahan dan berkeluarga, secara otomatis mau tak mau, suka tak suka, kita akan belajar dari orangtua kita. Bahkan dari semenjak kecil. Apa-apa yang kita lihat dan dengar dari orangtua kita, terutama saat masa golden age, secara otomatis akan menjadi "mindset" dalam otak kita, tanpa kita sadari. Karena, di masa-masa golden age tersebut, apa yang kita "terima" tidak disaring oleh otak mana yang baik dan mana yang buruk; dikarenakan sistem otak yang masih dalam tahap perkembangan.

Sehingga, meski kita "merasa" sudah belajar ke sana kemari, sudah mencoba menyerap ilmu itu; mencoba mengaplikasikannya, tapi tetap ada saat dimana kita tak mampu mengontrol hal tersebut, terutama saat tertekan. Misal, saat kecil kita seringkali melihat cara ibu memperlakukan ayah saat bertengkar, itu akan mempengaruhi bagaimana cara kita memperlakukan suami saat bertengkar. Maka dari itu, hal yang penting dilakukan untuk memprogram ulang "mindset" yang mungkin kurang baik, diperlukan penerimaan terhadap masa lalu, alias membersihkan sampah emosi.

Yang kedua, adanya EGO yang mendominasi

Biasanya hal kedua ini juga menjadi salah satu alasan "mandek" nya komunikasi dalam pernikahan. Suami dan istri yang sama-sama menunggu salah satu diantaranya "duluan" minta maaf, duluan bilang terima kasih, duluan inisiatif ngajak bicara. Salah satu atau keduanya merasa bahwa "seharusnya" pasangannya lah yang memulai. Padahal pernikahan itu sendiri adalah tugas bersama, bukan tugas masing-masing, keduanya perlu bekerja sama dan mempertnaggungjawabkan itu semua.

Sehingga yang perlu dilakukan adalah merendahkan ego dan mencoba "memulai" tanpa harus khawatir bagaimana respon pasangan. Saat ego meninggi, ingat bahwa derajat kita di hadapan Allah tak lantas menjadi rendah. Apalagi ada niat baik untuk semakin harmonis dengan pasangan.

Yang ketiga, TIDAK TEPAT dalam "Waktu, Tempat, dan Cara"

Kemauan untuk berkomunikasi dengan baik sudah di dapat, namun seringkali tak menuai respon yang baik dari pasangan. Tiga penyebab utamanya biasanya; karena waktu yang tidak tepat. Sebaiknya pilih waktu yang benar-benar dalam kondisi keduanya sedang dalam berpikiran jernih dengan suasana yang nyaman. Baiknya tidak menimpali, mendebat atau menyangkal di saat emosi salah satu atau keduanya sedang meninggi.

Kedua karena tempat yang tidak tepat. Sebaiknya dicari tempat yang nyaman untuk bicara berdua. Tempat yang ideal untuk berkomunikasi versi suami dan istri biasanya berbeda, sehingga cari tahu dan tanya pada mereka, dimanakah tempat yang nyaman untuk berbincang berdua untuk mengklarifikasi sesuatu atau merancang mimpi pernikahan bersama.

Ketiga mungkin karena cara yang tidak tepat. Berkomunikasi dengan manusia yang notabene makhluk super kompleks itu, tentu ada seninya. Meskipun kita tak bisa mengkotak-kotakan jenis orang begini dan begitu; namun mengetahui jenis personality, karakter dan "jenis apa" pasangan kita, akan mempermudah kita untuk berkomunikasi dengannya. Sehingga mengetahui ilmu tentang karakter personality seperti apa diri kita, dan seperti apa pasangan kita, menjadi salah satu poin penting untuk tercapainya komunikasi produktif dalam pernikahan.

Pernikahan memang tak sesederhana teori dalam buku, namun sangat patut diperjuangkan dengan mengaplikasikan ilmu. Pernikahan yang harmonis adalah hadiah terindah bagi anak-anak kita, kenangan masa kecil baginya yang otomatis menjadi warisan saat mereka dewasa. Maka dari itu, mari kita senantiasa perbaiki komunikasi dengan suami, merendahkan ego diri, karena antara suami-istri tidak ada istilah menang atau kalah; melainkan maju dan bahagia bersama hingga Jannah.

Sekian dari saya, mengenai ini lebih lengkapnya dibahas dibuku terbaru saya dan suami; Rumah Tangga Surga. 😊

Wallahualam 🙏🏻😊💜

Wassalamu'alaykum wr wb

_Fufu Elmart_

🌹Tanya-Jawab 🌹

1⃣ Hamba Allah_IPC_ Bumi
2,5thn yg lalu, saya mendapati bhw ia sms'an dgn mantan pacarnya. Bahasanya mesra. Saya kecewa...meski suami sy bilang tidak terjadi apapun diantara mereka. Nah,masalahnya teh, sejak itu, saya jadi sebel aja kalu dideketin suami. Apalagi klo dia ngajak hubungan badan. Males banget, dan rasanya sakiit banget teh. Saya jadi merasa hubungan badan itu malah bikin sakit aja. Tapi disisi lain, saya takut dilaknat malaikat. Gmn ya teh?
Saya nikah sudah 4thn.

Jawaban:
Pertama, harus dipahamkan bahwa perselingkuhan itu bukan "penyebab" keretakan keluarga, melainkan "dampak" dari adanya keretakan yg boleh jadi sudh terjadi lama hanya terkesan tak terlihat.

sehingga baik suami dan istri, sama2 bertanggung jawab dan perlu interospeksi diri, knpa pasangannya bisa seperti itu?

Rasa kekecewaan yang teteh rasakan, itu wajar. namun perlu penyaluran yang tepat. ada yang belum clear. Boleh jadi belum sama2 ikhlas akan kejadian 'tersebut'

Kalo istilah kami, belum cleansing.. masih ada luka yang belum bisa teteh maafkan terkait kejadian tersebut...

Hubungan intim dalam pernikahan bukan hanya persetubuhan dua raga. melainkan jiwa baiknya ikut terlibat di sana, baru akan tercipta "mawaddah" dalam pernikahan.

Solusinya, baiknya komunikasi dari hati ke hati, utarakan dan luapkan perasaan kekecewaan teteh pada suami. tapi sebelumnya kondisikan dulu pada suami bahwa teteh berniat untuk tabayyun dan mmperbaiki hubungan. di akhir, tetep minta maaf dan say i love you.. karena tentu tteh masih sayang, tpi yg mmbuat blum ikhlas si ganjalan kekecewaan itu yang belum sepenuhnya tersampaikan....

smoga berkenan 😊💜🙏✅

2⃣ 2. Fulanah_IPC_somewhere
Saya pernah dipoligami teh. Suami sudah menikah lagi, tanpa bilang saya/keluarga. Saat saya tahu (baca hpnya), saya marah besar dan sgt kecewa. Akhirnya suami menceraikan lagi istri keduanya,krna saya mengancam akan pergi dgn kedua anak kami. Masalahnya teh, sekarang saya sulit percaya pada suami, karena kejadian itu. Bagaimana caranya supaya hubungan kami bisa kembali normal ya teh?

Jawaban:
kembali k niat kita dahulu utk menikah itu utk apa. adakah org yg saat akad nikah sudah berniat dlm hati 'alhamdulillah ya Allah, sah jg. Ya Allah, sy ingin diem2 menikah lg dgn wanita lain tnpa diketahui istri sy'. kira2 adakah?

adakah org yg berniat utk selingkuh smenjak akad nikah? pd dasarnya insyaAllah tidak ada. smua org yg sy temui niat menikahnya psti krn ingin bahagia. namun, jika sudah kejadian, mulai kapan niat itu muncul dan kenapa niat itu muncul?

jika kita menjawab tak tahu, sbagai pakaian dr pasangan kita mnurut Quran, knp bs kita tidak mengetahuinya?

bahkan, sbagai pakaian bagi pasangan kita, knp pasangan mulai menutup2inya? bagian apa dari diri kita yg membuat pasangan kuta merasa tidak nyaman atau illfeel utk terbuka menceritakan isi hatinya? nah ini yg perlu dicaritau terlebih dahulu, dgn cara apa? ya kembali menjalin komunikasi dan kedekatan dgn pasangan, kikis sgala prasangka serta bertabayyun. ini langkah awalnya 😊 ✅ intinya, kembali menjadi sahabat dekat ✅

3⃣ Evita_Banyuwangi_IPC4

Assalamualaikum, teh Fufu..
Senang sekali pada kesempatan kali ini bs bertanya sm teteh 😊
Bagaimanacara kita mengendalikan emosi disaat sdg tdk sepaham dg suami, tapi diwaktu yg bersamaan itu kita sdg bersama anak? Krn tdk bs dipungkiri ya, bs saja terjadi sehari-hari pada setiap pasangan. Makasih, teh.. sblmnya atas jawabannya 😊

Jawaban:
waalaikumsalam mbak evita. kita boleh berantem di depan anak dgn bbrp syarat:
1. tidak ada kekerasan verbal dan non verbal.
2. bertujuan utk memberikan pelajaran kpd anak ttg conflict management. nah, ini adlh berantem elegan yg bhkn bermanfaat bagi anak.

bagaimana kalau sedang tidak sepaham bersama suami d depan anak? pernikahan kami slalu menyempatkan adanya 'couple time' setiap hari, biasany sblm tidur. di situlah momen dimana ketidaksepemahaman dgn suami diluruskan. kmi pny prinsip utk tidak membawa masalah hari ini ke esok hari. selesaikan saat itu jg, berdua saja. krg lebih begitu y mbak Evita 😊 ✅

4⃣ Ayumel_Cipanas_IPC4

Assalamu'Alaikum, Teh Fufu yang di rahmati Allah insyaa Allah Aamiin...
Saya ingin bertanya, Teh.. yang dikatakan Romantic couple itu idealisnya seperti apa? Apakah pasangan yang suka berkata-kata yang romantis-romantis atau yang pasangan yang suka bermesraan atau yang seperti apa?
Terus apakah boleh memperlihatkan keromantisan itu kepada public? Dengan niat menginspirasi pasangan lainnya?

Lalu bagaimana dengan pasangan yang berbeda karakter, misal yang satunya ekspresif, sudah bicara panjang lebar dengan serunya tapi yang satunya lagi no ekspresi, flat aja, cuma jawab seadanya saja, bagaimana menciptakan komunikasi yang produktif jika seperti itu, teh?
Syukran, Teh Fufu.. Jazakillah 😊

Jawaban:
Teh Ayumel yang baik... 😊

Kalau kami dibilang Romantic Couple itu, sebenarnya dapet dari orang-orang sekitar kami. nggak tau ya kenapa, perasaan saya sama suami biasa aja hehehe...

Tapi menurut saya, romantis itu bukan hanya sekadar mereka yang bisa berpuisi atau berkata kata indah. Melainkan romantis dalam sebuah pernikahan adalah di saat kita bisa "aksi" sesuai dengan kemampuan, saling melengkapi dengan pasangan. saling mendukung satu sama lain, saling MENUNTUN bukan menuntut. bergenggaman suka duka dijalani bersama, itu romantis.

Di saat masing-masing paham perannya, di saat masing-masing mengoptimalkan potensinya, di saat masing-masing menerima keterbatasan dirinya dan juga pasangan. Itu romantis 😊💜

Orang itu ada dua macam, yg karakter extrovert dan juga yang introvert. Yang extro cenderung ekspresif, yang intro cenderung flat. Justri di situ serunya. saling melengkapi. Orang introvert biasanya cenderug suka dengan yg ekstrovert karena tertarik pada keterbukaan dan keceriaannya, yang tdk bisa dilakukannya, melengkapi hidupnya. Orang ekstrovert cenderung tertarik pada yang introvert karena ia butuh seseorang yang bisa menenangkannya menjadi rem buatnya... ^_^

komunikasi produktif terjadi, di saat masing2 merasa "mendengarkan dan didengarkan" dalam satu waktu bersamaan. sehingga kalau kita merasa bahwa pasangan kita responnya tak sesuai harapan, coba tanyakan padanya, gali apakah ada yang ingin dia sampaikan? di sat dia menyampaikan, jangan potong dulu. cukup dengarkan... itu namnya active listening... benar2 mendengarkannya... 😊

5⃣ Tika_Padang_IPC 5

Assalamu'alaikum, Teh Fufu..
Salam kenal, saya Tika. Mau bertanya, Teh.
Seperti apa komunikasi yang baik antara suami dan istri dengan karakter yang berbeda? Suami tipe yg irit bicara, memulai pembicaraan tanpa prolog, sering menggunakan bahasa non verbal (red- bahasa tubuh) dan bukan tipe yg romantis, sedangkan karakter saya hampir sebaliknya. Kadang sesekali ingin ngobrol lama dan diromantisin. Sudah pernah dikomunikasikan, tapi sang suami cuman ngasih respon 'nyengir' 😁
Jazakillah khair atas penjelasannya 😊

Jawaban:
Seseorang itu tidak bisa dipaksa berubah dalam satu waktu. sedetik kita bilang,  lalu dia berubah? Tidak bisa, karena perubahan itu butuh waktu. apalgi untuk hal yang sudah menjadi karakter. 😊

saya pun sama. saya sangat suka sekali puisi, ingin sekali suami saya sesekali bisa berpuisi, tapi dia tidak bisa sama sekali. Tapi, bagi saya tidak ada lelaki yang lebih romantis dari dia, yang selalu ada untuk saya. ia tak bisa berkata2 mesra, tapi setiap tindak nyatanya begitu romantis dan membahagiakan saya. Tidak pernah memberi bunga atau candle light dinner, tapi ia tak pernah membentak saya sekalipun, tak pernah menjelek2an saya di depan orang lain atau keluarga besarnya, dan berbagai sikap romantis lainnya. Yang bagi saya itu luar biasa dan lebih dari cukup.

Lelaki romantis seperti di drama Korea atau Jepang itu, rasanya mustahil. karena setelah menikah, ada hal-hal yang tak bisa dideskripsikan drama tv. ketika kita merasa pasangan tak romantis, coba ingat hal hal sepele yang menjadi kebaikan darinya, yang boleh jadi itu jauh lebih banyak dibanding "hal romantis besar yang kita harapkan darinya" 😊 ✅
6⃣ Chacha_Tokyo_IPC5

Assalamu'alaikum, teh Fufu..
Saya mau tanya.. agak borongan gpp ya ^^

1. Sering banget ni saya kadang suka sebel sama suami ketika sedang take turn ngurus anak, misal lagi jagain anak..tiba2 anak rewel, lalu give up dan manggil saya. Apakah itu wajar? Apakah seharusnya saya merespon lalu mengambil alih, atau dibiarkan saja biar suami latihan mengatasi anak rewel..? Hehehe ^^v (nb: suami tau kok sy sebel sebenernya..)

2. Kadang suami suka mengira saya hanya ungkang2 kaki (saya full time mother, suami sedang menempuh S3)..padahal rumah sebenernya udah diberesin.. Cuma kan, yaa.. ada krucil itu kan rumah jarang rapinya..*pembelaan..
Gimana caranya ya supaya dia percaya kita tu ngga cuma ungkang2 dan kipas2? Kadang sudah dijelaskan juga masih suka gak percaya. Nyesek aja kadang udah semangat 45 jagain rumah dan seisinya, tp tiba2 dibilang ga ngapa2in.. 😆
Terimakasih sebelumnya, ya, teh Fufu.

Jawaban:
Teh chacha yang baik hati.... 😊 laki2 itu cenderung bingung sama hal yang lebih bawa perasaan dibanding logika.dan boleh jadi suaminya teh chacha ada keterbatasan dalam mengerti baaimana cara menghandle anak-anak... ini dipengaruhi yg bahasan kota tadi ttg mindset terutama... Kalo laki2 menyerah itu tandanya dia benar2 udh gak sanggup, dan udah diluar kemampuan dia... beda dgn perempuan yang mau sesulit apapun mmg otaknya maju terus pantang mundur...  Solusinya, suaminya coba diminta baca beberapa buku parenting, biar teh chacha gak merasa sendirian ngurus anaknya...  😊💜

Sepertinya teh chacha dan suami berbeda bahasa cintanya.. suami yg cenderung visual, dan teeh sendiri kinestetik... orang visual sangat mengutamkan kerapian gak suka berantakan, sedangkan kinestetik gak rapi banget yg penting nyaman baginya... sehingga mau seberapa keras pun org kinestetik beres2 biasanya ada aja salahnya di maga org visual 😅😄 Gak apa2 teh coba dipahamkan sama suami ya... teteh bisa search mengenai VAK ini di google, QuantumLearning... atau nanti bisa baca buku kami #RumahTanggaSurga ya 😊

7⃣ Icha_Bogor_IPC2

Assalamu'alaikum, Teh Fufu.
Ada yg mau saya tanyakan bagaimana menciptakan komunikasi yg baik antara pasangan ketika ingin mengungkapkan sesuatu kpd pasangan, yg harapan sang istri bahwa pasangan bisa mengerti. Bagaimana cara menyampaikan mau kita supaya dia mengerti? Jd jangan sampai ada istilah "ah mending dipendem aja, dari pada ngomong percuma gak ngerti2."
Terima kasih, teh..

Jawaban:
Teh Icha yang baik.... betul banget memang sebaiknya gak bpleh dipendam ya, tapi disampaikan... 😊 Karena kita dan pasangan sama-sama bukan dukun yg bisa nebak isi hati, sehingga apa2 yg ingin kita dimengerti dari pasangan, sebaiknya kita sampaikan... 😊

Cari waktu yang tepat dimana keduanya benar2 siap, biasanya seelah berhubungan intim, adl waktu tepat komunikasi, karena keadaan otak sdg sama2 relaks sehingga suami biasanya lebih siap untuk diajak ngobrol yang serius... 😊

Kalau kita ingin menasehati suami, baiknya di saat dia sendiri yang minta pendapat atau tanggapan kita. lelaki tak suka bila dia dinasehati tnpa merasa dia memerlukannya... 😊

Cari cara yang tepat... selama menikah tentu geh icha tahu bagaiman cara yg tepat agar apa yg kita bicarakan didengar oleh suami. coba dikaji ulang dulu dan diinget2 lagi... 😉

8⃣ Lia_Jakarta_IPC5

Assalamualaikum, teh fufu yang dirahmati Allah.
Rasany sangat bahagia melihat teh fufu bersama suami yg saling bersamaan. Yang ingin saya tanyakan sering sekali saya & suami berbeda pandangan tentang pendidikan anak baik dr segi pendidikan formal atau  dari sisi pendidikan agama. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas waktu & jawabany semoga saya bisa praktekan di rumah.

Jawaban:
Teh Lia yang dirahmati Allah... aamin terima kasih doanya 😊🙏🏻💜

Biar satu frame, baiknya buku bacaan parenting juga seminar parenting yang diikuti juga bareng2 teh... Kalo suami visual dan suka baca, anjurkan juga untuk baca buku parenting. kalau suami auditory yg lbh suka mendengar, ceritakan apa yang tteh dapet dr buku atau sminar yang diikuti. kalo suami kinestetik yang lebih suka "melakukan", ajak langsung ke tmpt sminar parentinf ketemu dgn ahlinya langsung... 😊

Karena tugas mendidik anak bukan hanya kewajiban ibu, melainkan juga ayah... di al quran pun ayat ttg parentig lebih banyak mengenai pendidikan ayah kepada anaknya... 🙏🏻😊💜

8⃣ Lia_Jakarta_IPC5

Assalamualaikum, teh fufu yang dirahmati Allah.
Rasany sangat bahagia melihat teh fufu bersama suami yg saling bersamaan. Yang ingin saya tanyakan sering sekali saya & suami berbeda pandangan tentang pendidikan anak baik dr segi pendidikan formal atau  dari sisi pendidikan agama. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas waktu & jawabany semoga saya bisa praktekan di rumah.

Jawaban:
Teh Lia yang dirahmati Allah... aamin terima kasih doanya 😊🙏🏻💜

Biar satu frame, baiknya buku bacaan parenting juga seminar parenting yang diikuti juga bareng2 teh... Kalo suami visual dan suka baca, anjurkan juga untuk baca buku parenting. kalau suami auditory yg lbh suka mendengar, ceritakan apa yang tteh dapet dr buku atau sminar yang diikuti. kalo suami kinestetik yang lebih suka "melakukan", ajak langsung ke tmpt sminar parentinf ketemu dgn ahlinya langsung... 😊

Karena tugas mendidik anak bukan hanya kewajiban ibu, melainkan juga ayah... di al quran pun ayat ttg parentig lebih banyak mengenai pendidikan ayah kepada anaknya... 🙏🏻😊💜

9⃣ Marina_Kebumen_IPC5

Assalamualaikum, teh Fufu 👏
Alhamdulillah senang sekali BIRU bersama Teteh.
Apa saja tips-tips agar tetap romantis saat sudah punya anak (balita)? Biasanya kalo orang tua baru seperti kami saking pinginnya fokus sama anak, jadi lupa untuk quality time berdua.
Syukron teteh 😊

Jawaban:
Teh Marina yang baik, terima kasih pertanyaannya yang bagus hehe 😊💜
Nah, iya mengenai hal ini banyak sekali pasutri yang mengalami "penurunan" quality time saat sdh punya anak balita. Terutama frekuensi hubungan seksual. Sedangkan, maaf, libido suami biasanya tdk menurun meskipun sdh memiliki anak. Nah, solusinua di pinter2nya meluangkan waktu untuk quality time... Buat kesepakatan, mulai dr frekuensi berhubungan seks yang disanggupi kedua belah pihak. suami yg baik akan memaklumi istrinya yang terkadang tdk ada gairah. Dan istri yang baik peka dan inisiatif tatkala dirasa sudah lama tak berhubungan suami istri meskii suami tak meminta... 😊

Diagendakan dan sepakati, selain berhbungan intim jg mengenai waktu berdua ngobrol serius ttg perencanaan hidup dsb, Kalau saya biasanya diagendakan min 30 menit sehari, stelah anak2 tertidur. Waktu dimana bener2 berdua, ngobrol dsb...😊

Couple time itu slh satu hal esensial dalam pernikahan, jangan sampai karena ada anak, kita menelantarkan perhatian pada suami. keduanya perlu kita perhatikan dan bahagiakan... 🙏🏻💜😊

1⃣0⃣ Endri_Balikpapan_IPC5

Assalamualaikum, teh Fufu.
Bagaimana sebaiknya menghadapi anak yang cemburu dengan ayahnya jika memeluk bundanya? Bukankah itu salah satu sikap yang bisa menunjukkan bahwa ortu nya saling menyayangi?

Jawaban:
mbak Endri yang baik, anaknya masih balita ya? 😊
wajar mbak, anak saya juga begitu kok. Kenapa? karena abak balita belum benar2 paham konsep kepemilikan. apalagi baginya, ibu adalah seseorang yg amat esensial dan yang paling mengerti dirinya. maka, dia belum paham makna berbagi kasih sayang dengan ayahnya sekalipun. Gak apa2 mbak... Kalo saya malah yabi nya anak2 suka mainin sengaja... inyaAllah nanti paham sendiri 😊✅

1⃣1⃣ Dessy_IPC6

Assalamualaikum..
Teh Fufu, bagaimana cara membersihkan "sampah" masa lalu agar kita bisa benar2 bs memperbaiki diri dan mengaplikasikan ilmu2 baru yg telah dipelajari..?
Jzklh khoir atas jawabannya, teh.. 😊

Jawaban:
Teh Dessy yang baik 😊
Cara membersihkan sampah emosi masa lalu,  kami sebut dengan istilah CLEANSING... :)

Cleansing itu ada 3 tahap; simpel, tapi prakteknya luar biasa ngos2an, diperlukan keberanian yang kuat.

1. TERIMA
Proses ini yg paling sulit, karena ada gap antara "seharusnya tak seperti ini", berbanding jauh dgn kenyataan yg diterima. Proses TERIMA ini akan sulit, kalau dalam diri selalu tertanam mental "merasa jadi KORBAN"

2. SYUKURI
stelah tahap terima, ini juga tak mudah. Karena kita seolah2 "dipaksa" untuk mensyukuri hal yang membuat diri sakit, kecewa dan dendam. Proses ini adl tahap mengambil hikmah. Bukan disyukur2i, tapi benar2 ikhlas syukurnya

3. MAAFKAN
Tahap ini adl tahap terakhir, yg tak mudah juga, karena diri yang secara fitrahnya seharusnya bahagia, seolah2 "dipaksa" untuk memaafkan orang yang sudah membuat luka mendalam  yang sulit untuk diikhlaskan

Setidaknya kalau sdh memahami proses cleansing, mau menjalaninya, nanti insyaAllah akan ada perubahan "respon" kita terhadap sesuatu yg membuat sakit dan kecewa. Akan terjadi perubahan kita dalam bersikap

Kalau yg pny trauma dgn orangtua di masa golden age misal, setelah menikah nanti, Siap2 dgn resiko  :
1. Hubungan pernikahannya mirip dgn orangtua.
2. Dia tidak akan pernah merasa dicintai dan dibahagiakan pasangan...
3.Cara ia mmperlakukan pasangan, cara ia menjadi ayah/ibu, kurang lebih sama dgn bagaimana ayah dan ibunya mmperlakukannya dulu.
4. mendapatkan pasangan yang miriiippppp karakter dan sifat dgn ortunya, karena jodoh itu "menarik frekuensi yg sama".
5. Atau dia nanti akan mengulang pola yang sama, berbuat hal, terhadap suami dan anak2nya. Terutama, di saat emosinya sedang meluap dan tak tertahan lagi. Respon otomatisnya akan mirip seperti yg ortunya pernah lakukan ...

Apalagi, bagi mereka yang sesudah menikah, hubungan dengan orangtua dan mertuanya kurang baik. Gejalanya bs dlihat dr hibungan pernikahan yg kurg harmonis, serig mengeluh dan merasa tak puas dgn khidupan pernikahan, ada maslaah di ranah finansial, karir yg tak kunjung melesat dsb.

Wallahulam👍✅

1⃣2⃣ Arum LS_Malang_IPC 4

Karena suami dan istri kan berasal dari 2 hal yang berbeda terkadang ketika berkomunikasi maksud suami A namun yang tertangkap oleh istri malah berbanding terbalik dengan maksud suami bahkan sangat jauh. Niatnya sama-sama untuk kebaikan namun penangkapannya berbeda. Contoh, saat suami lagi lelah penat dgn aktivitasnya di luar kemudian bercerita banyak hal nah istri terkadang langsung khawatir dgn menjejeli berbagai pertanyaan yg tujuannya ingin meringankan pikiran dan penat suami, ingin menguraikan beban suami, namun perilaku istri seperti itu kurang diterima suami hingga akhirnya terjadi perdebatan kecil. Dan ternyata yg diinginkan suami hanya ingin didengar tanpa harus dinasehati, tanpa harus ditanya2, tanpa harus dikhawatirkan yg gimana2. Bagaimana cara menyelaraskan 2 maksud yg berbeda tersebut? ^^Terimakasih ^^

Jawaban:
Teh Arum yang baik, wah dari malang ya... ingin sekali ke sana nyobain apel nya. Sejuk pula ya katanya di sana? #lho 😄
Begini teh, betul seringkali di saat kita tidak tahu ilmunya, tidak paham bagaimana karakter cara berkomunikasi suami, maka akan lebih banyak misscommunication, dan missperception..

maka dari itu yang diperlukan adalah adanya KLARIFIKASI. Dengan cara tabayyun langsung ke suami, apa yang ia harapkan dan inginkan. terkadang saat kita berbicara dengan pasangan, kita banyak disibukkan oleh persepsi2 yang ada di dalam kepala kita, dibanding mendengarkan apa yang ia ucapkan. Maka untuk menyelarasakannya, konfirmasi dan klarifikasi lagi padanya, apa sebenarnya maksud dan keinginannya... 😊

Lelaki itu umumnya jarang berbicara hal pribadi, ia hanya akan berbicara hal2 pribadi pada orang yang ia percaya dan ia sayangi. Ia tak mudah mengerti jalan pikir wanita, maka menyampaikan padanya adalah solusinya. 😊

1⃣3⃣ Bagaimana ya cara menyatukan visi misi dalam mendidik anak? Karena latar belakang kami berbeda terutama dlm hal pendidikan. Terimakasih (Eva_Jepara)

pertanyaan sama dg no 8⃣ ✅

1⃣4⃣ Rianti_Bandung_IPC5

Bagaimana mengahadapi sifat suami yg ketika kecewa/ marah maupun menghadapi suatu masalah seringnya diam cemberut dan memberi jarak dgn istri. Nanti ketika dia sudah memuncak marahnya, baru dia berani bicara. Terkadang saya bingung bagaimana menghadapi sifat suami yg seperti ini.. Trims 😊

Jawaban:
Teh Rianti yang baik... 😊

Dalam buku Male Brain karya Loann Brizandine dijelaskan bahwa otak lelaki bersifat independen dan problem solver, maka ketika ia menghadapi masalah, ia memilih untuk menyendiri  'masuk gua'.

Curhat ketika ada masalah bukanlah style pria, karena ia tak ingin membebani org yg dikasihinya. Jika dlm kondisi sperti ini ia merasa diintervensi, wajar saja ia akan smakin merasa terganggu dan tertekan. Maka baiknya, izinkan dirinya menyendiri, dan support dia dgn bentuk service seperti beri minum hangat, air mandi, pelukan dkk tanpa perlu bertanya.

Layaknya bunda Khadijah ketika Rasul pertama kali diberi wahyu, beliau menggedor2 keras pintu rumahnya sambil teriak 'selimuti aku!'. bunda Khadijah langsunf menyelimutinya beliau dgn kehangatan tanpa pernah ia sibuk bertanya pd Muhammad 'ada apa sayang? ada apa?'

Karena di saat seorang pria siap bercerita, dia akan dengan sendiri menceritakannya.... 😊 Kalau dia sedang dlm kondisi emosi baiknya diamkan lalu bilang "Kalau papa sudah merasa baikan dan butuh teman bicara, mama siap ya..."✅

1⃣5⃣ Mutmainnah_Banjarmasin_IPC2

Assalamu'alaikum, teh Fu..
Terkait dgn poin ketiga ttg waktu, tempat, dan cara yg tepat.. Bagaimana kita menyiasati waktu dan kesempatan yg terbatas terkait pekerjaan suami yg fulltime di kantor dr pagi2 sekali sampai menjelang maghrib baru sampai rmh?
Belum lg kalau suasana hati dia yg lelah & hal2 lain yg kurang mengenakkan yg terjadi di kantor. Sedangkan yg ingin dibagi mengenai perbaikan sikap dan sharing ilmu agar masa depan keluarga lebih baik itu banyak sekali PRnya. Apalagi suami kan gak bisa "diajarin" oleh istri, takutnya terkesan menggurui.
Bsgaimana kalau kondisinya begitu, teh?
Makasih, teh Fu.. atas jawabannya 😘

Jawaban:
Mbak Mutmainnah yang baik hatinya... 😊

Mengenai waktu, bila dilihat dr jadwal suami yang cukup padat. Ada dua waktu alternatif; pertama adalah pagi-pagi sebelum dia berangkat, diagendakan 15-30 menit ngobrol berdua. Atau malam setelah suami pulang disiapkan mandi air hangat, makan malam dan sudah lebih SEGERAN. pas sebelum tidurnya agendakan min 30 menit untuk berbincang bersama.. 😊

kalau tdk komitmen bersama memang agak sulit, maka dari itu mesti ada kesepakatan bersama. Dan baiknya quality time alias couple time antara suami istri tidak dirapel saat weekend, karena bagaimanapun interaksi yang baik adalah yang rutin dilakukan setiap hari. Sehingga insyaAllah jauh lebih harmonis... 😊

Laki2 hanya akan mendengar orang2 yg dia anggap sebagai "Figur Otoritas"-nya, dan tidak mudah bagi laki2 mnjadikan org lain figur otoritas. sehingga bila ingin memberi tahu berbagai ilmu agar selaras, bisa dicarikan "ahli" yang dia percaya. Entah itu dr buku bacaan atau lewat seminar... 😊✅

1⃣6⃣ Lisa_France_IPC5

Assalamu'alaykum,Teh Fufu.. salam kenal. Senang sekali bisa berbincang dengan Teh Fufu 😊
Teh, terkadang sikap ayah dan ibu di depan anak sering berbeda. Misal, seorang ayah sedang memarahi anaknya,'sebaliknya ibunya justru membela anaknya. Sering sy lihat dan juga mengalami hal ini dalam kegiatan sehari-hari. Apakah contoh kecil seperti ini sudah termasuk salah satu kegagalan komunikasi antara suami istri?

Jawaban:
Halo teh Lisa, senang sekali ada yang tgl di Prancis... salam buat menara Eiffel ya teh hehehe 😊

Iya betul, ketidakkompakkan dan ketidakkonsistenan sikap orangtua di depan anak, menunjukkan bahwa ada yang missed antara komunikasi mereka berdua. Kalau orangtua menunjukkan sikap yang berbeda terhadap suatu adab, maka membuat anak akan bingung mana yang baik dan mana yang benar... 😊

Sehingga perdebatab antara suami istri terhadap sikap pada anaknya, baiknya dilakukan berdua saja, tanpa di depan anak... ✅😊

1⃣7⃣ Ade_Jogja_IPC3

Assalamu'alaikum, teh Fufu.. Salam kenal..
Bagaimana cara agar bisa lebih "terbuka" dan terus terang sama suami? Saya tipikal yg kalau ada "sesuatu" lbh suka diam dulu, coba saya cerna sendiri dulu. Sementara suami saya sukanya kalau ada apa2 maunya diomongin langsung 😁 Nuhun 😊

❗Pertanyaan mirip. untuk kemiripan pertanyaan keterangan sbb:
4,5,17 mirip
8,13 mirip
7,12 mirip
9,18,15 mirip

1⃣8⃣ Vita_Sentul_IPC3

Assalamualaikum, teh Fu. Akhir2 ini, saya & suami berencana program hamil anak kedua, tapi makin kesini saya merasa komunikasi kami makin 'terbatas'. Saya tersibukkan dgn anak berusia 10bln, urusan rumah, urusan usaha, dan suami juga tersibukkan dgn beberapa usaha yg baru saja dirintis. Sebisa mungkin kami bekerja sama dlm urus anak & rumah juga pekerjaan. Tapi jadinya komunikasi kami hanya sekedar itu, hanya seputar urusan anak, urusan rumah, dan urusan pekerjaan. Sampai saat saya coba mulai ngobrol tentang 'kami' malah jadi canggung. Jujur saya bingung mana yang salah, komunikasi kami lancar, tp ya itu hanya seputar anak, rumah & pekerjaan. Bagaimana, ya, teh.. supaya saya bisa mencairkan 'kekakuan' di antara kami?

Jawaban:
Teh Vita yang baik... 😊

Inilah salah satu alasan kenapa yg tadi sempet saya bilang kalau yang namanya quality time dengan pasangan itu sebaiknya dilakukan harian, terus menerus, tidak dirapel di satu waktu tertentu. Karena kita sebagai manusia ada khilafnya, apalagi terbuai dgn rutinitas sehari2, jadilah makin lama  makin lupa pada kebiasaan ngobrol berdua... wajar akhirnya lama2 jadi canggung, mungkin terkesan seperti ngobrol dengan orang asing lagi ya... 😊

Padahal pernikahan itu adalah proses mengenal pasangan seumur hidup, dan untuk mengetahui itu baiknya kita berkesinambungan untuk "interaksi penuh" dengannya... 😊

Solusinya memulai kembali kekakuan itu, dengan mencoba jadi air hangat yang mencairkan kebekuan yg terjadi. ajak suami untuk sama2 komitmen dan mengagendakan waktu berdua lagi 😊🙏🏻

📝🙋Fufu:

"Semoga berkenan yaa.., salam buat IPC-ers semua... Maaf kalau jawabannya kurang memuaskan 🙏😊"

Selasa, 11 Agustus 2015

Ringkasan men from mar

Kutip
Men Are From Mars, Women Are From Venus, sebuah buku yang sangat populer yang ditulis oleh penulis John Gray. Buku ini berisi banyak sekali saran untuk memperbaiki hubungan antara laki-laki dan perempuan melalui memahami gaya komunikasi dan kebutuhan emosional dari lawan jenis. Seperti yang tersirat oleh judul, buku ini menegaskan ide bahwa pria dan wanita sangat berbeda seperti makhluk dari planet lain, dan bahwa mempelajari kode etik dari lawan jenis adalah nilai penting bahkan jika individu tidak selalu sesuai dengan perilaku stereotip.

Bab 1: Men Are from Mars, Women Are from Venus

Penting untuk diingat bahwa pria dan wanita memiliki sifat timbal balik yang berbeda. Pria dan wanita perlu menghargai perbedaan-perbedaan, dan berhenti mengharapkan satu sama lain untuk bertindak dan merasakan dengan cara yang mereka lakukan.

Bab 2: Mr Fix-It and the Home Improvement Committee

Pria senang jika kemampuan mereka diakui dan dihargai, dan benci jika mereka dihina atau diabaikan, wanita senang jika perasaan mereka diakui dan dihargai, dan benci jika mereka dicemooh atau diabaikan. Pria tidak menilai perasaan begitu tinggi seperti dalam sudut pandang mereka, mereka dapat begitu bersemangat dan berapi-api, berperilaku liar dan tidak stabil, wanita tidak menilai kemampuan yang tinggi dalam sudut pandangan mereka, mereka bisa dingin, memihak, perilaku agresif kompetitif.

Pria ingin bekerja sendiri, dan melatih kemampuan mereka dengan memecahkan masalah dengan cepat dan sendirian, wanita ingin bekerja sama, dan melatih perasaan mereka melalui komunikasi interaktif dengan satu sama lain. Pria menghargai solusi, dan melihat bantuan yang tidak diminta sebagai merusak upaya mereka untuk memecahkan masalah sendiri. wanita menghargai bantuan, dan melihat solusi yang tidak diminta sebagai merusak upaya mereka untuk melanjutkan interaksi. Pria menginginkan agar solusi mereka akan dihargai, wanita ingin agar bantuan mereka akan dihargai.

Bab 3: Men Go to Their Caves and Women Talk

Ketika dihadapkan dengan masalah sulit, orang menjadi non-komunikatif sehingga mereka dapat bekerja di luar cara terbaik untuk membantu diri mereka sendiri, sementara wanita menjadi komunikatif sehingga orang lain dapat mengetahui cara terbaik untuk membantu mereka. Pria ingin menunjukkan kemampuan mereka dengan diperbolehkan untuk memecahkan masalah tanpa campur tangan, wanita suka menunjukkan perasaan mereka dengan diperbolehkan untuk mengkomunikasikan masalah tanpa gangguan.

Ketika pria melakukan komunikasi, mereka ingin to the point, dan umumnya hanya ingin mendengarkan jika mereka merasa percakapan memiliki point penting. Perempuan menikmati berbicara untuk kepentingan diri sendiri, dan senang mendengarkan tanpa melihat situasi.

Bab 4: How to Motivate the Opposite Sex

Naluri seorang pria adalah untuk mengurus dirinya sendiri, bahkan jika itu berarti mengorbankan orang lain, naluri wanita adalah peduli orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan dirinya. Dalam hubungan, seorang pria harus belajar bagaimana peduli pada pasangannya daripada mengorbankan kebutuhannya demi diri sendiri, dan seorang wanita harus belajar bagaimana untuk dipedulikan oleh pasangannya ketimbang mengorbankan kebutuhannya sendiri demi dirinya, sehingga kebutuhan keduanya terpenuhi. Jika mereka berhasil melakukan hal ini, maka keduanya menang, tidak seperti perilaku naluriah mereka di mana salah satu menang dari yang lainnya.

Hal Ini harus berjalan, karena jika salah satu pasangan merasa upaya mereka terhadap hubungan tersebut tidak sukses dalam menyenangkan pasangannya, mereka mungkin merasa terluka dan memutuskan untuk kembali ke perilaku naluriah mereka. Sayangnya hal ini kemudian menyebabkan mitra lainnya untuk melakukan hal yang sama, dan kemungkinan hubungan memburukpun terelakkan.

Dalam suatu hubungan, pria perlu merasakan bahwa perhatiannya diperlukan, dan seorang wanita perlu merasakan bahwa kebutuhannya yang dipenuhi. Untuk mencapai hal ini, seorang pria harus mengungkapkan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dan kelayakan nya untuk menerima kepedulian, dan seorang wanita harus mengungkapkan keinginannya untuk diperhatikan memenuhi kebutuhannya dengan baik. Keduanya harus ingat untuk menghargai, menerima, dan memaafkan orang lain, dan menghindari menyalahkan mereka ketika mereka gagal.

Bab 5: Speaking Different Languages

Pria berbicara secara harpiah dalam menyampaikan informasi, wanita menggunakan kosakata artistik bebas dan dramatis untuk sepenuhnya mengekspresikan perasaan mereka dan berkomunikasi.

Pria ingin menyortir pikiran mereka sebelum berkomunikasi, dan memiliki kecenderungan untuk menjadi jauh dan tidak komunikatif karena mereka mempertimbangkan kebutuhan mereka. Pada saat ini, seorang wanita perlu jaminan bahwa pasangannya masih memperhitungkan dirinya sebagai seseorang yang layak dipedulikan. Wanita ingin menyortir pikiran mereka dalam proses komunikasi mereka, dan memiliki kecenderungan untuk mencurahkan keluhan dan berdoa yang berkaitan keprihatinan mereka. Pada saat ini, seorang pria perlu diyakinkan bahwa pasangannya masih memperhitungkan dia sebagai orang layak dipedulikan. Keduanya harus mencoba untuk menghindari perasaan pribadi untuk menyalahkan pasangan mereka ketika berhadapan dengan masalah.

Ketika seorang pria mempunyai masalah, dia tidak ingin pasangannya untuk mengungkapkan keprihatinan baginya, tapi senang jika wanita mengatakan bahwa masalahnya adalah mudah untuk diatasi karena percaya atas kemampuannya. Ketika seorang wanita mempunyai masalah, dia senang pasangannya untuk mengungkapkan keprihatinan untuknya, tetapi tidak mau jika pria mengatakan bahwa masalahnya adalah sederhana untuk dipecahkan. Sebuah solusi harus dicari setelah perasaannya telah sepenuhnya didengarkan: terlalu cepat memberi solusi adalah pembenaran akan  kemampuannya, tetapi mengurangi nilai kepedulian nya, terlalu lama membiarkan masalah adalah pembembenaran permasalahan, tapi mengurangi nilai kemampuannya.

Pria merasa dibenarkan dan bersyukur ketika mereka dibiarkan untuk menyelesaikan masalah sendiri, dan merasa dikacaukan jika ada orang yang menawarkan simpati atau bantuan yang tidak diminta. Wanita merasa dibenarkan dan bersyukur jika ada yang menawarkan simpati atau bantuan yang tidak diinginkan, dan merasa terganggu ketika mereka dibiarkan untuk menyelesaikan masalah dengan sendirinya.

Untuk mengakomodir respon pasangan mereka, masing-masing harus membuat perubahan kecil untuk kebiasaan mereka dan dalam berkomunikasi terhadap yang lain, tetapi tanpa mengorbankan sifat-sifat mereka sendiri yang benar.

Bab 6: Men Are Like Rubber Bands

Pria terkadang lari ketika mereka tiba-tiba takut bahwa mereka merasa terancam. Pada saat seperti itu mereka bisa menjadi benar-benar tidak bisa didekati, menuntut hak untuk dibiarkan sendiri dan tidak mau mengekspresikan perasaan mereka. Dan berilah support dengan memberikan sedikit ruang, mereka akan segera merasa lebih baik, dan kembali seperti biasa lagi. Hal ini sulit bagi wanita untuk menangani dan menghadapi pria yang tiba-tiba dengan cepat menutup diri dan bangkit kembali.

Ketika seorang laki-laki menarik diri, mereka dapat membantu pasangannya untuk tidak terlalu khawatir atau tersinggung dengan meyakinkan bahwa mereka akan kembali pada waktunya. Perempuan harus menahan godaan untuk mencoba untuk menarik pasangan mereka kembali dengan cepat atau mengkritik mereka perilaku alamiah mereka selama ini.

Bab 7: Women Are Like Waves

Wanita terkadang tenggelam dalam keputus asaan ketika mereka merasa sudah waktunya untuk membuang emosi dan memiliki resolusi. Pada saat ini mereka bisa menjadi benar-benar berpikiran negatif dalam sudut pandangnya, berdiam diri pada setiap masalah-masalah mereka, termasuk masalah yang lama dan umumnya telah ditangani sebelumnya, dan jika mereka tidak dapat menemukan masalah sesungguhnya untuk difokuskan, maka mereka akan menemukan beberapa hal lain (masalah) secara acak untuk dikhawatirkan.

Mereka mengabaikan sifat mereka yang biasa, dan menuntut hak untuk mengekspresikan perasaan mereka dan tidak ingin ditinggalkan sendiri, dan jika didukung dan memungkinkan cukup waktu untuk mengekspresikan dan melepaskan perasaan negatif mereka, mereka akan mulai merasa lebih bahagia lagi dan kembali ke diri mereka seperti semula.

Kelambatan mereka yang tenggelam dalam depresi dan kemudian bangkit mungkin membuat sulit bagi pria untuk menghadapinya.

Pada saat-saat ketika wanita tenggelam dalam diri mereka, mereka dapat membantu pasangannya untuk tidak terlalu khawatir atau tersinggung dengan memberikan beberapa kepastian singkat bahwa itu bukan kesalahan pasangan mereka. Pria harus menahan godaan untuk mencoba mengangkat pasangannya kembali dengan cepat atau mengkritik mereka selama ini perilaku alami.

Pria menuntut hak untuk bebas dari waktu ke waktu, wanita menuntut hak untuk didengar dari waktu ke waktu. Ketika seorang pria merasa bebas ia menemukan lebih mudah untuk mensupport kebutuhan wanita untuk didengarkan, ketika seorang wanita merasa mendengar dia merasa lebih mudah untuk mensupport kebutuhan pria untuk bebas.

Jika kebutuhan periodik pria untuk bebas bertepatan dengan kebutuhan periodik wanita untuk didengarkan, solusi yang terbaik adalah untuk wanita menjadikan teman-temannya sebagai pengganti tempat mendengarkan keluh

Selasa, 04 Agustus 2015

IRT

🌸Ibu Rumah Tangga 🌸
By ust. Felix Siauw

1. saya masih ingat beberapa tahun lalu sebelum Muslim | papi sempat menasihati saya perihal "Ibu Rumah Tangga"

2. "lix, selama papimu masih bisa mencukupi keluarga, mamimu tugasnya di rumah" | tegas papi berpendapat soal IRT

3. padahal saat itu isu feminisme sedang santer | wacana wanita karir sedang panas-panasnya | arus genderisme mewabah

4. tapi papi tenang aja lalu menyampaikan | bahwa dia ingin yang terbaik bagi anak-anaknya | dan itu berarti perhatian full dari ibu mereka

5. hidup kala itu tidak mudah, dan akal lebih mudah seandainya mami bekerja | tapi papi sudah mengambil pilihan, dan itulah yang ia jalani

6. karena semua manusia punya pilihan | apa yang didapat dan apa yang dikorbankan | semua selalu tentang pilihan

7. sebelum Muslim pun saya tumbuh dengan memahami | lelaki dan wanita tidaklah sama | mereka punya kelebihan di bidang masing-masing

8. posisi ibu dalam dunia anak itu tidak tergantikan | perhatian seorang ibu pada anaknya takkan terbeli sebanyak apapun harta

9. dan posisi ibu itu tidak bisa diulang kembali | karena umur anak takkan bisa diputar lagi

10. maka ketika memilih calon ibu dari anak-anak kami syaratkan | "maukah engkau menjadi fulltime-mother bagi anak-anak?"

11. "saya nggak mau ketika anak dewasa lalu bermaksiat, kita menyesal 'mengapa dulu tidak habiskan lebih banyak waktu bersamanya?!'"

12. itu pemahaman sebelum Muslim | saat sudah mengenal Islam | kami memahami betul Islam paling memuliakan wanita

13. feminisme menjadikan materi sebagai standar sukses | wajar bila mereka merasa dunia tidak adil | karena materi jadi penanda sukses

14. feminisme menganggap waniat modern harus lebih mirip lelaki | bahwa bila wanita tidak bekerja maka wanita akan direndahkan

15. feminisme sukses mendidik wanita melihat kesuksesan sebagai | punya penghasilan tinggi, gelar seabrek, mobil mewah, buka aurat dll

16. wajar hasilnya di negara-negara asal feminisme | wanita jadi lebih malas berkeluarga apalagi memiliki anak | kerja lebih asyik

17. menurut pandangan feminis | IRT itu perendahan martabat perempuan, tidak modern, perbudakan terhadap wanita

18. wajar di negara-negara yang vokal feminisme | perceraian pun memuncak | karena tidak ada satu pemimpin dalam keluarga

19. US misalnya yang jadi kampiun feminisme | angka perceraian mencapai 50% per 2012 sila rujukhttp://t.co/OUvEkdUY8L

20. "nearly 80% cited financial problems as the leading cause of the marital demise" (Carr, 2003, p.10) |http://t.co/zQFsyYQuqe

21. feminisme mangaburkan fungsi ayah dan ibu dalam rumah tangga | hanya semata-mata demi mendapat lebih banyak materi

22. akhirnya meningkatlah angka single parentshttp://t.co/k9eNybXtq7 | dan jelas broken homehttp://t.co/yUvU499gT9 http://t.co/qAjjFfHBQJ

23. banyak juga studi-studi yang menperingatkan | sangat sulit untuk memadukan ibu dan karir sekaligus | http://t.co/mu5t6N2u3m

24. sebagai tambahan, US yang melahirkan gerakan feminisme saja | sudah banyak bermunculan gerakan anti-feminisme sebagai gantinya

25. di US, sudah banyak wanita sadar bahwa feminisme mengorbankan keluarga | mereka ingin kembali menjalankan peran ibu rumah tangga

26. karena seberapa banyak waktu pun yang didedikasikan untuk mendidik anak | tiada pernah akan ada waktu yang cukup untuknya

27. "saya ibu sekaligus karyawan, anak saya baik-baik saja" | di-sambi aja sudah baik, apalagi bila fulltime-mother? tentu sangat baik 

28. lalu pertanyaan prinsipil | "apakah Islam melarang wanita bekerja?" | "apakah wanita tidak boleh berpendidikan tinggi?"

29. dalam Islam hukum wanita bekerja itu mubah (boleh) | sedangkan menjadi "ibu dan pengelola rumah tangga" itu kewajiban

30. jadi sah-sah saja wanita memilih bekerja | namun beres juga kewajibannya | tentu bila dia lebih memilih yang wajib, itu yang utama

31. hidup memang perkara pilihan | dan Islam memerintahkan untuk memaksimalkan waktu ibu untuk anak-anaknya | urusan uang biar ayahnya

32. bagaimana dengan wanita yang ditinggal suami apapun alasannya | maka bekerja menafkahi anak tentu amal pahala besar baginya 

33. maka karir terbaik wanita | adalah menjadi ibu sepenuhnya

34. tentang pendidikan? | tidak bosan-bosan saya sampaikan | bahwa seorang ibu HARUS terdidik sempurna, tinggi dan luasnya

35. bahkan wanita Muslimah WAJIB lebih terdidik daripada lelaki | karena ialah madrasatul ula (pendidikan pertama dan utama) anak-anaknya

36. maka jangan tanya "untuk apa pendidikan tinggi bila hanya jadi IRT?" | jadi IRT justru perlu pendidikan tinggi

37. karena di tangan kaum ibu generasi Muslim berada | bukan di tangan ayah generasi Muslim dibentuk

38. banyak wanita yang sebetulnya bisa menggapai dunia lebih dari lelaki | tapi mereka mengorbankan segalanya demi anaknya | MULIA

39. dari ibunda MULIA semisal itulah | menjadilah Imam Syafi'i, Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad

40. rata-rata ulama besar menghabiskan masa kecil dalam yatim | ibu merekalah yang mendidik dan mendaras Al-Qur'an setiap waktu

41. sembah sujud kami pada Allah yang selalu menjaga dunia dengan para ibunda MULIA | yang mau mengorbankan semua buat kami anak-anaknya

42. hormat khidmat kami padamu wahai ibu | yang gadaikan semua waktu tanpa sesal dan keluh | membina kami jadi yang terbaik dalam agama

43. pada para bunda MULIA doa kami | "Wahai Tuhanku, kasihilah keduanya, sebagaimana keduanya TELAH MENDIDIK AKU WAKTU KECIL" (QS 17:24)

44. kembali lagi semua masalah pilihan | part-time mother or full-time mother? | you decide 😊